EKONOMINASIONALNEWS

Petugas Halau Wisatawan Tanpa Hasil Tes Antigen

Jumat, 07 Mei 2021, 16:51 WIB
Last Updated 2021-05-07T09:51:20Z
Penyekatan kendaraan di Pangandaran.


JABAR-BERITAGAMBAR :

Penyekatan arus mudik di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah yang masuk Kecamatan Kalipucang, Pangandaran, relatif sepi di hari kedua operasi. Pada Jumat (7/5) siang kendaraan pemudik yang dipulangkan atau diputar balik tak lebih dari 10 unit.


"Sekarang relatif sepi, mungkin sudah pada tahu di sini ada penyekatan. Kalau kemarin banyak, ada sekitar 25 mobil yang kami putar balik. Tujuan Bali, ada juga yang tujuan Jawa Tengah," kata Kapolsek Kalipucang Kompol Jumaeli, Jumat (7/5).


Selain pemudik, petugas juga menghalau pengendara yang mengaku hendak berwisata ke Pantai Pangandaran. "Yang mau wisata juga sama, sepanjang tidak bisa menunjukkan surat keterangan negatif rapid test antigen, kami pulangkan," ujar Jumaeli.



Dia mengetahui objek wisata di Pangandaran tetap buka dan menerima wisatawan terutama pada saat libur Lebaran nanti. "Walaupun objek wisata buka, tapi kalau pengunjung dari luar tak bisa menunjukkan surat keterangan negatif rapid test antigen, tetap dipulangkan," ucap Jumaeli.


Di lain pihak, Pemkab Pangandaran memastikan objek wisata pantai tetap beroperasi pada libur Lebaran. Libur usai Lebaran, yang berbarengan dengan upaya pemerintah melakukan penyekatan pemudik, itu diharapkan bisa membantu gerak roda perekonomian di Pangandaran.


Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan pemilahan wisatawan atau pemudik akan terlihat di pintu gerbang objek wisata. "Kan dari perbatasan ada penyekatan, kemudian masuk ke Pangandaran. Nah kalau wisatawan pasti akan masuk ke tol gate (pintu masuk wisata pantai), nah kalau pemudik tidak akan masuk ke sana," ujar Jeje.


Kalau ternyata ada pemudik yang lolos, Jeje mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 di tingkat desa, untuk karantina atau isolasi mandiri. "Pihak desa sudah kami tekankan untuk memantau warganya yang mudik. Kalau ada yang lolos wajib karantina dulu lima hari," ucapnya.


Jeje menjelaskan pemudik dan wisatawan berbeda dalam interaksinya. Wisatawan akan lebih mudah dipantau pelaksanaan protokol kesehatannya karena mereka berada di ruang publik.


Wisatawan menghuni kamar hotel atau penginapan, sementara pemudik ketika pulang ke rumahnya akan mengalami kontak erat dengan orang tua atau keluarganya di kampung. "Jadi beda potensi penyebarannya antara pemudik dengan wisatawan," ucapnya.


Selain itu, dia menyiapkan skema jika ternyata wisatawan yang datang ke pantai Pangandaran membeludak. "Kami akan memberlakukan buka tutup. Kalau wisatawan terlalu padat, kami akan tutup sementara. Seperti yang kami lakukan pada malam tahun baru," kata Jeje.(DTC)


TRENDINGMore