NEWSSAMOSIRSUMUT

Kerusakan Lingkungan Mengancam, Penebangan Pohon Pinus Marak di Samosir

Kamis, 14 Oktober 2021, 10:59 WIB
Last Updated 2021-10-14T03:59:15Z

 

Alat berat excavator loader menyusun kayu Pinus ke Truk.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR :

Maraknya penebangan pohon kayu pinus di Kawasan Perbukitan di Kawasan Kabupaten Samosir, diduga akan mempercepat kerusakan Ekosistem Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, di Samosir Propinsi Sumatera Utara, Indonesia.



Selain itu, maraknya penebangan kayu pinus di Kawasan Perbukitan Danau Toba akan semakin memperparah kerusakan alam di kawasan DPSP Danau Toba dan dapat mengancam Danau Toba menjadi wisata kelas dunia tidak terwujud.


Penebangan Pohon Pinus di Desa Marlumba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, misalnya ratusan batang pohon Pinus di potong setiap hari dan diangkut ke luar Samosir.


Menanggapi kejadian itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, Viktor Silaen (13/10), Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan Kawasan Danau Toba menjadi Destinasi Super Prioritas, akan tetapi keinginan itu akan sulit terwujud, jika penebangan pohon dibiarkan.


Maraknya penebangan Pohon Pinus di kawasan Danau Toba, karena ada kesan terjadi pembiaran pihak terkait dengan alasan kawasan hutan tersebut bukan masuk register atau hutan lindung, tapi diklaim sebagai hutan rakyat, sehingga oknum-oknum bebas melakukan penebangan.


 Padahal penebangan diperbukitan Kawasan Danau Toba jelas merusak ekosistem dan dapat mengakibatkan bencana banjir dan longsor seperti yang terjadi baru-baru ini disinyalir akibat penggundulan perbukitan, selain itu maraknya penebangan kayu juga akan mempengaruhi debit air ke Danau Toba, juga sekitar kawasan Danau Toba akan terlihat gersang dan tidak indah, tapi banyak pihak saling tutup mata, ”Sebut Viktor.


Politisi partai Golkar itu juga mengatakan, bahwa Presiden Republik Indonesia mencanangkan pembangunan Danau Toba menjadi wisata kelas dunia, dengan mengucurkan dana Rp21 triliun untuk pembangunan infrastruktur di tujuh kabupaten sekitar Danau Toba


 

“Dengan Perhatian presiden yang cukup besar terhadap Danau Toba, Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Utara ( Kapolda ) diminta memberikan perhatian yang serius dengan menghentikan seluruh kegiatan penebangan kayu di Kawasan Perbukitan Kawasan Danau Toba dan menangkap pelaku kerusakan alam Danau Toba 


Sementara itu, Salah seorang warga sekitar menuturkan, bahwa kayu pinus tersebut berasal dari perbukitan yang berada diatas desa itu, kemudian dilansir ke lokasi penumpukan ini, selanjutnya dimuat ke mobil Truk Coltdisel dan dibawa menuju arah Pematang Siantar melalui Kapal Motor Penyeberangan, " ujar D Sidabutar. (BG/NET)


TRENDINGMore