Konflik Berdarah Sengketa Lahan di Palas, Butuh Ketegasan Pemerintah

Minggu, 31 Oktober 2021, 15:54 WIB
Last Updated 2021-10-31T08:55:48Z

 

Ketua DPD KNPI Palas Irham Habibi Harahap.


PALAS-BERITAGAMBAR : 

Konflik berdarah yang berujung maut akibat sengketa lahan berkepanjangan antara masyarakat dengan pihak perusahaan PT Sumatera Silva Lestari (SSL) di Sihornop Kecamatan Aeknabara Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas).


Menanggapi hal itu, Ketua DPD KNPI Palas Irham Habibi Harahap, Minggu (31/10) permasalahan antara masyarakat dengan PT SSL berlangsung sejak Tahun 2000-an. Bahkan telah beberapa kali dimediasi pihak Pemerintah bersama DPRD, tetapi tidak pernah ada penyelesaian hingga tuntas.


Seperti permasalah pembukaan lahan yang dilakukan masyarakat di lokasi Sihornop Kecamatan Aeknabara Barumun, telah mulai memanas sejak tahun 2009.


Tetapi hingga sekarang sudah berlangsung belasan tahun berlangsung tidak ada penyelesaian yang konfrehensip hingga tuntas. Akibatnya beberapa kali terjadi gesekan demi gesekan yang berujung konflik.


Bahkan masyarakat penggarap semakin hari semakin bertambah, hingga sekarang sudah puluhan kepala keluarga yang berusaha di lokasi Sihornop, apalagi tanaman sawit yang mereka usahai sudah berproduksi.


Ironisnya, setelah tanaman sawit berproduksi, pihak perusahaan PT SSL baru bersikap tegas kalau areal yang diusahai masyarakat masih berada di dalam areal izin konsesi perusahaan.


Dan tanpa memperhatikan dampak yang bakal terjadi pihak manajemen perusahaan meratakan tanaman sawit yang sudah berproduksi itu rata dengan tanah.


Akibatnya masyarakatpun berontak dan melakukan pergerakan aksi brutal yang berbuntut bentrok antara masyarakat dengan pihak perusahaan, hingga menelan korban jiwa dan luka-luka.


Maka aktivis pemuda yang juga akademisi ini berharap agar  PT SSL menghentikan aktivitas sementara, demi menjaga kondusifitas agar korban tidak bertambah.


Kemudian meminta Pemkab Palas bersama unsur Forkopimda serius menangani persoalan sengketa lahan PT. SSL dan PT. SRL sekaligus meminta Kapolri, menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan turun langsung ke lokasi. (BG/IST)


TRENDINGMore