ASLABEKONOMINEWSSUMUT

Bangunkan Pabrik Yang Tidur 27 Tahun PT.IAA Dipastikan Bermanfaat Untuk Sekitar

Kamis, 09 Desember 2021, 17:18 WIB
Last Updated 2021-12-09T10:22:01Z

  

Pemegang saham, komisaris, dan direksi PT.IAA melakukan ground breaking/ revamping pabrik yang 27 tahun dibangun tak pernah digunakan.

KUALATANJUNG-BERITAGAMBAR : 

PT IAA tidak hanya mengembangkan pada hilirisasi saja, tetapi juga industrialisasi. Upaya yang akan dilakukan sebagai inisiatif untuk dapat menghidupkan kembali pabrik yang sudah lama tidak beroperasi. 


Demikian disampaikan oleh pemegang saham dari PT. Inalum Direktur Produksi dan Portofolio PT. Inalum Dani Praditya pada saat ground breaking revamping/EPC peleburan billet aluminium sekunder di casthouse Kuala Tanjung, Batu Bara, Sumatra Utara, pada Rabu (8/12) yang dilakukan secara luring dan daring.


“kedepannya PT IAA agar dapat berkembang tidak hanya hilirisasi tetapi juga industrialisasi. Selalu memegang amanah dan kepercayaan yang diterima dari pemegang saham, juga harus mampu menjalankan inisiatif secara proper, akuntabel, dan transparan. Memastikan bahwa apa yang sudah resource dapat membuahkan hasil sesuai dengan yang sudah direncanakan.” Ungkapnya .


Hadir dalam kesempatan itu Direktur Utama PT IAA Ricky Gunawan, Direktur Operasi PT IAA Agus Wibowo, pemegang saham Kokalum Abdul Syukur Dalimunthe, Komisaris Utama PT IAA Carry E.F Mumbunan, dan Komisaris PT IAA Togu Sihombing.


PT Indonesia Aluminium Alloy atau PT IAA bersinergi dengan BUMN melalui anak usahanya yaitu PT Rekayasa Industri sebagai bagian dari konsorsium kontraktor untuk melakukan revamping/EPC billet aluminium sekunder guna berkontribusi aktif dalam upaya pengembangan klaster industri aluminium nasional.



Revamping PT IAA ini bekerja sama dengan konsorsium kontraktor dari PT Rekayasa Industri dan KSO Asahan Citra Win, terhadap casthouse pabrik ex PT Asahan Aluminium Alloys.



 PT IAA nantinya akan berkontribusi aktif dalam upaya pengembangan klaster industri aluminium nasional, dengan memproduksi billet aluminium sekunder berkapasitas cetak sebanyak 50.000 ton per tahun secara bertahap dan ke depannya akan memproduksi berbagai produk aluminium ekstrusi sebagai produk turunannya. 



Dalam produksinya PT IAA akan menggunakan bahan baku skrap yang merupakan proses daur ulang dari barang-barang aluminium bekas. Konsumsi energi yang dibutuhkan dalam mendaur ulang aluminium hanya sebesar 5% dari aluminium primer (proses elektrolis).



 Ini menjadikan aluminium sebagai bahan yang ramah lingkungan untuk didaur ulang, karena dapat menghemat energi hingga 95%. PT IAA menargetkan pengoperasian secara penuh fasilitas produksi billet aluminium sekunder pada kuartal IV tahun 2022 dengan target pasar baik domestik maupun global.



Ditektur PT.IIA Ricky Gunawan kepada wartawan mengatakan, dengan beroperasinya pabrik ini nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan wilayah Kab. Batubara pada khususnya terutama dalam kepedulian sosial serta penyerapan tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang positif kepada negara melalui PT Inalum (Persero). 



" Kita yakin  dengan terwujudnya rencana ini maka IAA bisa memenuhi kebutuhan aluminium nasional, menciptakan nilai tambah produk aluminium dan berkontribusi di dalam upaya pengembangan klaster industri aluminium nasional.” jelas Direktur PT IAA, Ricky Gunawan.(BG/RD)




 

 


 

TRENDINGMore