MEDANNEWSPERISTIWASUMUT

BEM Nusantara Minta Gubsu Minta Maaf

Rabu, 29 Desember 2021, 18:02 WIB
Last Updated 2021-12-29T11:04:15Z
BEM Nusantara melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Gubernur Sumatera Utara.


MEDAN-BERITAGAMBAR :

BEM Nusantara Koodinator Daerah Sumatera Utara menilai tindakan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengusir dan menjewer pelatih biliar Khairuddin Aritonang, atau yang akrab disapa Choki "offside".


Yusuf Elva Sagala koordinator aksi tersebut bersama rekan rekannya dari BEM Nusantara merasa resah dengan sikap Edi yang menjewer dan mengusir pelatih billiar beberapa waktu lalu.


"Jadi kami aksi ini guna menyikapi Gubernur yang kemarin melakukan tindakan yang tidak etis dan tidak terpuji didepan publik dan ditoton banyak orang, " kata Yusuf.


Puluhan mahasiswa yang menggunakan almamater hijau itu membawa poster dengan tulisan, Gubsu harus minta maaf atas sikap arogansinya.


Menggunakan pengeras suara, para mahasiswa berorasi di bawah terpaan terik matahari.


"Kita minta Gubernur Sumut meminta maaf, tindakan Edi tidak menunjukan pemimpin yang bermartabat karena sikap arogansinya," ujar massa aksi.


Ia menyebutkan, tindakan Edy Rahmayadi yang merendahkan martabat pelatih biliar tersebut memperlihatkan jika ia tidak mampu menunjukkan teladan selaku seorang pemimpin. Hal itu juga dinilai melukai hati masyarakat Sumatera Utara. "Kalau tidak mampu memimpin Sumatera Utara sebaiknya mundur saja sekarang," ungkapnya.


Dalam aksi itu, dibacakan 3 tuntutan kepada Edy Rahmayadi. Pertama agar Edy Rahmayadi meminta maaf kepada masyarakat Sumatera Utara, kemudian meminta maaf kepada Khairuddin Aritonang dan meminta Edy Rahmayadi tidak mengulang aksinya agar dapat menjadi panutan bagi warga Sumut.


Sebelumnya publik dihebohkan dengan tindakan Gubernur Edy yang mengusir pelatih biliar Sumut, Khairuddin Aritonang, karena tak ikut bertepuk tangan saat ia memberi sambutan pada pemberian tali asih atlet berprestasi di PON XX Papua, Senin (27/12/2021) sore.


Bahkan dalam video yang beredar, terlihat Gubernur Edy menjewer kuping pelatih yang akrab disapa Choki itu. Oleh gubernur, Choki disebutnya tertidur dan seolah bukan bagian dari olahragawan.


Tindakan gubernur itupun mengundang reaksi dari berbagai pihak. Choki sendiri turut bereaksi, yang menurutnya tidak seharusnya gubernur memperlakukan pelatih yang telah turut mempersembahkan medali, dihadapan orang banyak.(BG/JP)




TRENDINGMore