NEWSPERISTIWASUMUT

Belum Ditemukan Pickup dan Supir Masuk Jurang di Toba

Minggu, 06 Februari 2022, 14:43 WIB
Last Updated 2022-02-06T07:45:58Z
Tim Basarnas Danau Toba melakukan pencarian Tunggul Siagian yang diduga jatuh ke dalam jurang sedalam 100 meter saat mengendarai mobil pick up jenis grand max di Jalan provinsi, Kecamatan Nassau, Jumat (4/2). 


TOBA-BERITAGAMBAR : 

Satu unit mobil pick up jenis Grand Max warna putih, Nopol BK 9448 BA yang dikendarai Tunggul Siagian (60) warga Paridian, Kecamatan Nassau Kabupaten Toba terjun bebas ke dalam jurang sedalam 100 meter tepatnya jatuh ke aliran sungai Aek Kualuh, Jumat (4/2) sekira pukul 15.00 WIB. 


Sampai sejauh ini, Minggu 11.00 WIB, korban belum ditemukan. Aliran sungai di kawasan ini dikenal deras dan areal tebing yang menjadi dinding sungai juga sempit sehingga membuat para pencari korban mengalami kesulitan.


Sekretaris Kecamatan Nassau, Lamhot Pane, Minggu (6/2) sekira pukul 12.00 WIB, mengatakan, korban Tunggul Siagian sehari-hari bekerja sebagai petani dan pengerajin furniture. 


"Dari informasi yang berhasil kita himpun, korban awalnya berangkat dari dusun Lumban Binasa menuju Dusun Sibaning Desa Lumban Rau Timur karena ada yang mau dijemput. Tidak ada yang mengetahui pasti jam berapa kejadian, namun diperkirakan korban jatuh sekira pukul 15.00 WIB dan saat itu belum turun hujan," ujar Lamhot. 


Pencarian hari pertama dan kedua nihil. Tim Basarnas mengalami kesulitan selain karena jurang yang sangat dalam, berbatu, licin dan sempit, juga karena aliran sungai yang sangat deras. Dari titik awal hari pertama pencarian, Basarnas bergerak 20 meter ke arah hilir. Di hari ketiga, di titik ini menjadi ketiga kalinya Tim Basarnas turun. 


"Pencarian pada hari ketiga mulai membuahkan hasil. Info terbaru yang kita terima dari tim yang turun ke jurang, sudah ada tanda-tanda benda yang diduga bagian dari mobil tersebut ditemukan. Kita masih menunggu keterangan lebih lanjut saat akan dilakukan penarikan tim dari bawah jurang," imbuhnya. 


Titik jatuhnya mobil ini terjadi di Jalan Provinsi dan lokasinya sangat rawan kecelakaan. 


"Sisi sebelah jalan tebing sedangkan sisi lainnya jurang sedalam 100 meter. Jalan ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan karena tidak dilengkapi pembatas jalan (guadrail), yang seharusnya ada untuk mengamankan pengguna jalan yang melintas. Panjang jalan rawan diperkirakan 2 Kilometer," tutur Lamhot. 


Lamhot berharap kejadian yang menimpa Tunggul Siagian ini menjadi perhatian pemerintah provinsi dan meminta dinas terkait agar segera memasang guadrail di sepanjang jalan tersebut. 


Selain Basarnas, turut turun ke lokasi pencarian Forkopincam dibantu tim medis dan warga sekitar. (BG/TB)







TRENDINGMore