.AGAMAASLABKESEHATANKRIMINAL

Dua Kuburan Diduga Korban Penganiayaan Di Kerangkeng Cana Dibongkar

Sabtu, 12 Februari 2022, 12:48 WIB
Last Updated 2022-02-12T05:48:43Z

 

Salah satu kuburan diduga korban penganiayaan di Desa Pasar Pinter dibongkar penyidik Poldasu. 

LANGKAT-BERITAGAMBAR : 

Dua kuburan diduga korban penganiayaan di kerangkeng milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin atau akrab disapa Cana, dibongkar, Sabtu (12/2). 


Pembongkaran kuburan dilakukan oleh tim penyidik Polda Sumatera Utara (Poldasu). Pembongkaran kuburan itu mendapat pengawalan ketat pihak kepolisian. 


Kasubag Humas Poldasu Kombes Pol Hadi, di sela-sela pembongkaran kuburan, mengatakan, dua makam yang dibongkar berada di lokasi yang berbeda. "Lokasi pertama di Desa Pasar Pinter, Kecamatan Sei Bingei, dan lokasi kedua di Kecamatan Sawit Seberang," ujar Hadi. 


Lebih jauh dikatakan Hadi, kedua korban ini diduga mengalami kekerasan pada periode Februari 2019 dan Juli 2021. 


"Kedua korban masing-masing berinisial A dan S. Saat ini penyidik menggali untuk melengkapi penyelidikan dan penyidikan yang sudah dilakukan pada tahap awal," paparnya. 


Hadi menjelaskan, pembongkaran makam melibatkan kepolisian dari tim inafis dan Ditreskrimum di dua lokasi yang dimaksud. Untuk selanjutnya pihak kepolisian akan melakukan Autopsi Forensik, guna mengetahui pasti penyebab kematian korban. 


Sementara itu, keluarga dari salah satu korban yang dimakamkan di Pasar Pinter, Sei Bingai, mengakui, bahwa korban merupakan anak yatim piatu dan tinggal bersama dua keluarga kandungnya. 


"Saya gak tahu pasti siapa yang membawa dia (korban) ke tempat Cana. Saya cuma dapat kabar kematiannya," kata bibi korban yang mengaku bermarga Br Sinulingga. 


Sulit mendapatkan informasi dari para keluarga korban. Sebab, sebagian besar keluarga korban mengaku masih takut dengan anggota preman yang dimiliki Cana. 


Namun, menurut sepupu korban yang tak ingin namanya disebutkan, bahwa korban yang dimakamkan di Pasar Pinter, hanya dua hari masuk di kerangkeng milik Cana. 


"Gak lama, cuma dua hari. Malam kami dapat kabar kalau dia (korban) sudah meninggal. Dari rumah sakit sudah dikafani. Besok paginya jenazah korban baru dikuburkan," kata sepupu korban. 


Disoal ada luka di tubuh korban, sepupu wanita korban ini mengakui tidak bisa melihat. "Kami gak bisa melihat lagi. Kan sudah dikafani dan dimasukkan ke dalam peti. Kami dengar pun dia meninggal karena Covid-19," bebernya. (BG/LKT)


TRENDINGMore