 |
| Gubernur Sumatera Utara, H Edy Rahmayadi. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Wakil Ketua KPK RI, Alexander Marwata, menyaksikan pencanangan pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Pemprov Sumut Tahun 2022.
Pada acara yang digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Selasa (22/2) itu, Alexander Marwata mengingatkan agar lingkungan Pemprov Sumut harus mencegah korupsi sehingga Sumut bebas dari korupsi.
Ia mengingatkan seluruh jajaran Pemprov Sumut, termasuk Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi yang mencanangkan WBK dan WBBM didampingi Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah itu, agar tidak terjadi lagi sejarah kelam korupsi yang dilakukan 2 gubernur yang pernah memimpin Sumut.
"Ada pengalaman pahit untuk Sumut yang kepala daerahnya dua kali ditangkap KPK. Jangan ada hattrick lagi ya pak," ujar Alexander Marwata dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu, Alexander Marwata senang dengan pencanangan zona integritas menuju WBK dan WBBM yang dikomitmenkan 41 OPD Pemprov Sumut itu.
Ia menyoroti istilah "Ini Medan Bung" dan akronim SUMUT (Segala Urusan Memakai Uang Tunai). Menurutnya kedua istilah yang membudaya di Sumut itu adalah budaya permisif.
"Tapi Pak Edy nggak mudah. Ini Medan Bung. SUMUT, Segala Urusan Memakai Uang Tunai) dan disampaikan rasa-rasanya tidak ada perasan risih," sebut Alexander.
Menurutnya, istilah itu menggambarkan bahwa seolah-olah Medan punya aturan sendiri. "Ini menjadi PR kita semua ini bagaimana bisa merubah budaya permisif gadi menjai budaya yang ikut aturan," ujarnya.
Ia menambahkan masyarakat juga harus diajak menyukseskan pencanangan zona integritas WBK dan WBBM itu. "Ini nanti menjadi hadiah bagi Edy dan Musa yang akan berakhir 2023. Testimoni saja tidak cukup, tapi mudah-mudahan tidak hanya lips service saja. Ini PR jangka panjang saya kira," ujar Alexander.
