 |
| Warga berusaha melewati jalan nasional di Aceh Tenggara yang terputus total akibat material batu, kayu dan lumpur tebal, paska dihantam banjir bandang dan banjir sungai yang terjadi, Kamis (14/4). |
KUTACANE-BERITAGAMBAR :
Puluhan desa di empat kecamatan yang ada di Aceh Tenggara, terutama di lintasan jalan nasional terendam banjir yang diawali guyuran hujan lebat sejak Kamis (14/4) pukul 19.30 WIB.
Selain menyebabkan puluhan desa terendam dan mengakibatkan rumah warga serta fasilitas umum rusak, banjir yang terjadi sebelum shalat Taraweh tersebut juga menyebabkan ruas jalan nasional Kutacane – Tiga Binang terputus total.
Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, Nazmi Desky kepada Waspada, Kamis (14/4) malam mengatakan, banjir yang merusakkan rumah warga dan fasilitas umum terjadi di Desa Pinding, Kuning I, Lawe Hijo kecamatan Bambel, desa Pasar Puntung, Kampung Baru, Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam,, desa Kayu Mbelin kecamatan Lawe Sigalagala, Buah Pala, Teger Miko dan Kute (Desa) Lesug Kecamatan Lawe Sumur.
Banjir yang menyebabkan puluhan desa terendam, selain karena tanggul jebol, juga karena tersumbatnya beberapa jembatan di ruas jalan nasional Kutacane-Tiga binanga di Desa Kuning, Lawe Beringin Gayo dan jembatan di Kute Kayu Mbelin Kecamatan Lawe Sigalagala.
Berdasarkan catatan pihak Pusdalops BPBD Agara, terang Nazmi Desky, sungai yang meluap dan menyebabkan banjir pada 4 kecamatan karena tingginya intensitas curah hujan tersebut yakni, sungai Lawe Kinga, Pasar Punting dan Kayu Mbelin.
Akibatnya, debit air yang berlebihan akhirya meluap dan mermbah ke pemukiman penduduk, bahkan selain banjir sungai, hujan yang terjadi sejak pukul 19.30 juga menyebabkan terjadinya banjir bandang di Desa Lawe Beringin Gayo, bahkan jalan nasional juga terputus akibat rusaknya jembatan di Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam.
Dampak banjir yang terjadi serentak di 4 kecamatan, mengakibatkan jalan nasional di Kuning I, Pasar Puntung, Lawe Beringin Gayo dan jalan nasional di Kute Kayu Mbeli terendam lumpur dan tak bisa dilewati kenderaan roda empat dan roda dua, bahkan akibat luapan banjir sungai, ketinggian air pada beberapa desa tercatat setinggi 20 cm sampai 30 cm.
Kendati menimbulkan kerusakan dan membuat sebagian warga mengungsi bahkan alat berat telah diturunkan pada beberapa lokasi, namun sampai saat ini belum bisa dipastikan jumlah rumah dan fasilitas umum yang yang rusak maupun warga yang jadi korban banjir suangai dan banjir bandang yang terjadi pada 4 kecamatan, karena masih dalam pendataan.
