EKONOMINEWSSUMUT

Bupati Taput Minta Pelaku UMKM Go Digital

Selasa, 19 April 2022, 17:16 WIB
Last Updated 2022-04-20T00:21:37Z

Bupati Taput, Nikson Nababan bersama Ketua Dekranasda Taput, Satika Simamora pada ramah-tamah dengan pelaku UMKM se-Taput.


TAPUT-BERITAGAMBAR :

Bupati Taput, Nikson Nababan, bersama Ketua Dekranasda Taput, Satika Simamora, ramah-tamah dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM) se-Tapanuli Utara, di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati, Selasa (19/4). 


Turut hadir dalam ramah-tamah, Ketua Assosiasi UMKM Sumatera Utara wilayah Taput, Tenaga Pendamping Koperasi dan UMKM serta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).


Bupati Nikson Nababan menjelaskan bahwa kegiatan ramah tamah dengan pelaku UMKM adalah membahas terobosan sebagai upaya membangkitkan semangat berusaha serta upaya membantu pemulihan ekonomi Tapanuli Utara dari sektor UMKM.


Disampaikannya, selama ini pihaknya masih fokus memerdekakan desa-desa tertinggal. Karena yang menjadi persoalan di desa-desa adalah infrastruktur jalan dan jembatan. Menurutnya, sebagus apapun potensi sebuah daerah, kalau tidak dibarengi dengan infrastruktur yang memadai akan sia-sia.


Sebaliknya bila semua desa interkoneksinya memadai, maka ekonomi masyarakat otomatis akan maju dan tumbuh. "Tentu di dalamnya akan lahir kreativitas yang bernama Usaha Mikro dan Menengah (UMKM). Dimana didalamnya ada pengrajin, kuliner, dan sebagainya,” ujarnya.


Soal komunitas UMKM, Bupati mengatakan juga memikirkan tempat agar para pelaku UMKM bisa berkumpul, berdiskusi dan bersinergi untuk saling menolong. "Untuk menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah komponen ekonomi, maka secepatnya harus dibuat asosiasi UMKM sesuai komunitas keahlian. Penting juga untuk dibuat bagian-bagiannya agar bisa dikoreksi produknya, packagingnya, bagaiman pemasarannya dan akhirnya kita bisa tahu apa yang bisa kita bantu,” ucapnya.


Selanjutnya Bupati menyampaikan bahwa dalam pertemuan ini juga dibahas soal izin usaha dan hak patennya. Seperti makanan dan minuman tidak boleh ada yang jual tanpa izin edar BPOM MD dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk Ulos.


Mengingat sekarang ini zamannya jualan system online, maka pelaku UMKM harus melek internet. Punya smartphone dan bisa berselancar di internet untuk jualan di berbagai aplikasi media sosial, karena sudah terbukti di era pandemi ini banyak usaha UMKM yang maju setelah jualan online.


Kemudian soal memberikan bantuan, Bupati mendukung namun harus kelihatan dulu wujudnya. Maka harus disepakati dulu masalah packaging, merek, BPOM dan pemasaran. Jika sudah tuntas, maka anggaran akan disiapkan. "Jangan diberikan bantuan anggaran tapi hasilnya nihil. Ada anggaran asal tepat sasaran," tegasnya.


Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Taut, Satika Simamora, menyambut baik acara tersebut dan berharap agar para pelaku UMKM tetap semangat. Santika berharap para pelaku UMKM bersama pengurus Kabupaten dan Kecamatan harus kompak dan bersatu. Perlu diorganisir dengan baik dan selalu berkoordinasi demi kelancaran usaha, saling mendukung untuk kemajuan bersamaan.


Pelaku UMKM juga diharapkan untuk jujur dengan kualitas produknya sehingga mendapat kepercayaan. Dalam hal pembuatan Hak Paten disarankan agar produk UMKM tersebut memiliki ciri khas tersendiri. "Dengan majunya UMKM akan saling mendukung dengan sektor pariwisata dan sektor lainnya," ucap Santika.


Pelaku UMKM yang hadir juga diberikan paparan oleh oleh Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Lamour Situmorang, mengenai Bela (Belanja Langsung ) Pengadaan yaitu program untuk mendukung Program UMK Go Digital melalui proses belanja langsung K/L/PD yang bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kepada UMK yang tergabung dalam Marketplace dan e-Catalog.(BG/TU)

TRENDINGMore