NEWSPERISTIWASUMUT

Jangan Coba-coba Menggertak, Gubsu Beberkan Sejumlah Jabatan Yang Pernah Diemban

Jumat, 22 April 2022, 14:12 WIB
Last Updated 2022-04-22T07:13:40Z
Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi, membeberkan sejumlah jabatan strategis yang pernah di emban waktu aktif di Kesatuan TNI-AD.


MEDAN-BERITAGAMBAR :

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi terpaksa dikeluarkan di hadapan suporter, manajer dan pelatih PSMS, PSDS Deli Serdang, dan Karo United, Kamis (21/04/2022). Ia mengaku memiliki puluhan jabatan yang pernah dan kini disandangnya. Sehingga, ia mewanti-wanti pihak-pihak yang coba-coba menggertaknya. Apa maksudnya?


"Sesekali sombong nggak apa-apalah," kata Edy saat berbicara pada acara buka puasa bersama di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Medan itu.


Ia mengawali pembicarannya dengan menyebut ada orang di Sumut yang menudingnya gila jabatan, mau jadi Ketua PSMS Medan.


"Waduh salah kalilah kalian. Nanti saya tunjuki kalian jabatanku. Aku selama hidup jabatannya 68 kali saya menjabat, tapi karena terlalu panjang nanti tak potong." tegas Edy.


Seperti saat Danton di Kopassus, Danton Kostrad, Danyon, hingga Pangdam I/BB, Pangkostrad dan Gubernur Sumut, ditunjukkan Edy lewat tayangan slide pada acara itu.


"Oh kami ketua ini mimpin pake baret, oh nanti kita tunjukkan, nah ini (sambil menunjuk jabatan danton). Saya kan Danton di Kopassus, oh baretnya warna apa itu, merah," terang Edy.


Ia juga menyebutkan pernah menjadi Danton Kostrad. "Oh hijau dia, satu merah, satu hijau. Oh baret benaran ini, baret benaran ini. Nanti kalau tak percaya kau kalau aku pernah pake baret, nanti kutunjukkan, supaya kau tau," sebutnya.


Edy Rahmayadi kesal karena ada orang yang menggertak (mop) dirinya. "Jadi kadang-kadang di mop sana, di mop sini, asyik ngemop aja kalian," ujar Edy.


"Inilah jabatan-jabatanku. Yang terakhir aku jadi gubernur. Aku pernah jadi Ketua Umum PSSI. Aku menjadi Panglima BB, inilah aku ambil PSMS ini," sambungnya.


Ia pun mengajak para suporter menjaga klubnya masing-masing dari orang-orang yang menciptakan situasi yang tidak baik. Diingatkannya juga agar suporter tidak berpolitik, tetapi sebaliknya menjunjung tinggi sportivitas.


Rasa cinta ke klub, menurutnya harus terus digelorakan suporter. Ia mencontohkan suporter bobotoh Persib Bandung, bonek Persebaya yang turun langsung jika ada mengganggu klubnya.


Edy kembali menyinggung tudingan gila jabatan. Ia juga menegaskan jika dirinya bukan kaleng-kaleng. "Jadi saya ulangi. Kalau ada orang bilang aku gila jabatan, segini banyaknya jabatan aku ini," sebut Edy.


"Tentara yang paling berat di Indonesia ini, spesial korps Indonesia, ni Kopassus, udah pernah aku menjabat di Kopassus ini. Oh si Edy ini ahli pakai baret, merah baretku di sini, masuk jadi Danton di Kostrad ini, hijau baretku di sini. Bukan kaleng-kaleng aku," sambung Edy lagi disambut tepuk tangan.


Ia pun heran masih ada saja orang yang menggertaknya. "Makanya jangan dimop-moplah aku, karena lucu juga awak dimop-mop, yang ngemop aku pake baret pula itu, kalau pake peci begini yang mop, wah ngeri aku karena doanya. Ini yang pake baret, aku duluan pake baret," tandas Edy.


Salah satu cuplikan video yang menggunakan baret dan tampil gagah perkasa saat menjadi komandan upacara, ditayangkannya agar para suporter percaya.


"Aku punya tank, punya pesawat, punya segala macam itu, ini masih saja awak di mop aja. Jadi udahlah, udah cukuplah. Sekarang boleh orang ngomong saya, tapi jangan ganggu PSMS," tegas Edy yang juga disambut tepuk tangan suporter.




TRENDINGMore