NEWSPERISTIWASUMUT

Jawaban Bobby Nasution Soal Permintaan Maaf Pria yang Ancam Mematahkan Lehernya

Senin, 25 April 2022, 22:26 WIB
Last Updated 2022-04-25T15:26:51Z

Pengendara Viral Rizkan Putra saat meminta maaf kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution di Polrestabes Medan.


MEDAN-BERITAGAMBAR : 

Rizkan Putra (27) akhirnya meminta maaf langsung di depan Wali Kota Medan Bobby Nasution di Polrestabes Medan, Senin (25/4/2022).


Mengenakan baju orange dengan tangan diborgol, Rizkan mengungkapkan tak mengetahui bahwa 'Bobby' yang ia sebutkan dalam video tersebut merupakan Wali Kota Medan.


"Saya mohon maaf sebesarnya kepada Pak Bobby. Saya tidak tahu, saya pikir pak Bobby itu bos tukang parkirnya. Kepada tukang parkir juga saya minta maaf. Saya memang tidak tahu. Saya mohon dimaafkan," ungkap Rizkan dihadapan Bobby Nasution.


Rizkan Putra, pria gondrong yang sempat berseteru dengan petugas E-parking mengaku tidak mengenal Bobby Nasution dan telah memberikan uang tunai Rp 5 ribu untuk biaya parkir.


Hal tersebut diungkapnya, saat hadir dalam konferensi pers di halaman Polrestabes Medan, pada Senin (25/4/2022) sore.


Didepan Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dan Walikota Medan Bobby Nasution, Rizkan menjelaskan tentang kronologis awal kejadian viral tersebut.


Bermula ketika, ia bersama dengan rekannya berhenti di Jalan Rahmadsyah, Kecamatan Medan Kota, pada Sabtu (23/4/2022) lalu.


Saat itu, petugas E-parking mendatangi mobilnya dan langsung menagih uang parkir. 


Kemudian, Rizkan memberikannya sebanyak Rp 5 ribu. Namun, petugas meminta lagi setoran menggunakan E-Tol, tetapi ia menolak.


"Kami cerita itu baik - baik, saya emosi itu karena dia (petuga) minta double, minta lagi E-Tol. Belum sempat parkir baru berhenti dia langsung datang," katanya dihadapan Panca dan Bobby, Senin (25/4/2022).


Ia mengatakan, karena tidak mau menuruti petugas pun langsung memasukkan tangannya ke dalam mobilnya dan menarik lengannya.


"Masuk tangannya, saya takut. Saya bilang nggak bisa bang, saya nggak mau bayar parkir. Itu setelah kejadian petugas itu narik saya, kami takut karena kami pendatang, jadi mobil nya jalan kemungkinan dia jatuh," sebutnya.


Menurutnya, petugas E-parking sudah berlaku tidak sopan kepada dirinya sehingga terjadi keributan itu.


"Petugas parkir nggak ngejalasin, dia langsung narik tangan saya, kami anggap dia nggak sopan. Ributnya karena dia awalnya nerima uang Rp 5 ribu, karena uang sudah saya kasih cash Rp 5 ribu tapi dia minta E-Tol lagi," ujarnya.


Setelah percekcokan antar keduanya, kemudian petugas E-parking mengancam akan melaporkan Rizkan kepada bosnya bernama Bobby.


Namun, pria gondrong ini tidak menyangka bahwa bos E-parking yang dimaksud ternyata Walikota Medan.


"Yang saya kira preman makanya kami takut. Sebetulnya mau ngancam dia, saya takut karena saya pendatang, saya takut dia manggil bosnya dikeroyok sama orang makanya kami seperti itu," ucapnya.


Lebih lanjut, dihadapan Panca dan Bobby Rizkan pun meminta maaf atas peristiwa yang terjadi itu.


Ia mengaku tidak bermaksud menghina mantu presiden RI Jokowi tersebut.


"Saya mohon maaf sebesar-besarnya untuk pak Bobby khususnya. Saya bukan bermaksud menghina Walikota," ucapnya.


Rizkan pun sempat memberikan komentar dibeberapa akun media sosial Instagram, terkait video viralnya.


"Saya komentar di media Instagram komentar. Saya bukan bermaksud itu ngomong ke pak Bobby, video itu sudah dipotong-potong, yang saya maksud itu bos premannya, karena dia ngaku - ngaku mau manggil bosnya yang saya maksud bukan pak Bobby," katanya.


Jawaban Bobby Nasution


Mendengar hal itu Wali Kota Medan pun bilang telah memaafkan, tetapi ia menyayangkan tindakan kurang baik yang dialami oleh jukir E-Parking yang sedang bertugas.


"Sebelum minta maaf pun ya saya sudah maafkan. Cuma yang kita sayangkan adalah aksi kurang terpuji kepada Jukir kita yang sedang bertugas," kata Bobby.


Pengendara tersebut ditangkap polisi di Jalan Tol Langkat saat hendak pulang ke kampungnya.


Personel Polsek Medan Kota menangkap tersangka setelah adanya laporan dari korban yakni Anugerah Ihsan, petugas E-Parking yang bertugas di sekitaran Jalan Rahmadsyah Kecamatan Medan Kota dan sekitarnya.


"Memang atas inisiatif saya sendiri melaporkan pengendara mobil itu. Karena saya diancam dan dijepit jendela mobil kemudian diseret. Saya laporkan langsung malam harinya Sabtu malam kemarin," ucap Anugrah.


Sebelumnya, Rizkan, pengendara mobil ini tak berkenan membayar parkir menggunakan sistem E-Parking kemudian marah-marah kepada Juru Parkir akhirnya ditangkap polisi.


Usai ditangkap, pengendara bernama Rizkan Putra (27) warga Takengon itu diboyong ke Polrestabes Medan Senin (25/4).(BG/MED)

TRENDINGMore