NEWSPERISTIWASUMUT

Gubsu Hadiri Dialog Kebangsaan "Islamphobia dan Dampaknya"

Senin, 13 Juni 2022, 18:29 WIB
Last Updated 2022-06-13T11:29:49Z
Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi.


MEDAN-BERITAGAMBAR :
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, memberi sambutan pada Dialog Kebangsaan "Islamphobia dan Dampaknya Terhadap Pembangunan", Senin (13/6).


Dialog itu digelar Dewan Dakwah Sumut, yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan. Para pendakwah hadir pada acara itu.


Menurut Gubernur Edy, dakwah berperan besar dalam menguatkan iman dan peran umat Islam dalam menyukseskan pembangunan daerah. Oleh karena itu, diperlukan dakwah yang mencerahkan dan juga menyejukkan.


Edy juga berharap dakwah yang disampaikan selain sebagai syar ajaran Islam, juga mengandung pesan persatuan dan kemanusiaan.


Ia memutarkan cuplikan video pendek yang memperlihatkan seorang nelayan menyelamatkan sepasang turis dari jebakan lumpur.


"Ia tidak berbicara soal agama di situ, yang terpenting demi kemanusiaan juga bagaimana si turis itu terselamatkan," kata Edy menerangkan cuplikan video itu.

Ia menceritakan kejadian anak Sabrina, mantan Sekdaprov Sumut, yang kehilangan dompet di Jepang. Saat itu ia dijemput anak Sabrina dalam suatu kunjungan beberapa tahun lalu.

Namun kegiatannya terhenti sejenak karena menunggu anak Sabrina mencari dompetnya yang hilang. Tak lama kemudian, dompet ditemukan dan tak ada hilang apa-apa.

"Beda misalnya kalau di sentral sana, oh sudah hilang itu dompet. Pertanyaannya, apakah orang di Jepang sana lebih Islami (lebih beragama) dari kita?. Ini menjadi perenungan kita bersama," kata Edy.


"Tetapi dia akan menghancurkan Islam, dan memang untuk menghancurkan Islam, Allahuakbar, jihad bagi kita. Tak ada yang memimpin, saya yang memimpin. Saya terdepan," sebutnya. "Tapi juga jangan disalah-salahkan," tambah Edy.

Lebih lanjut ditambahkannya akan siap menerjang siapapun yang ingin merusak Islam. Ia mengaku tidak terlalu pandai "ngaji". Namun begitu pun, jangan pernah ada yang merendahkan dua kalimat syahadatnya. "Siapapun saya terjang kalau mengganggu akidahku," kata Edy.





TRENDINGMore