NEWSSUMUT

Presiden RI Joko Widodo Ajak Seluruh Elemen Cegah Stunting

Kamis, 07 Juli 2022, 15:09 WIB
Last Updated 2022-07-07T08:09:54Z

Presiden RI Joko Widodo menghadiri puncak perayaan Harganas di Kota Medan.


MEDAN-BERITAGAMBAR :

Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/7), diawali dengan laporan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.


Di hadapan Presiden RI, Joko Widodo, dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Gubernur Edy Rahmayadi melaporkan soal kondisi stunting (gagal tumbuh anak balita) di Sumut.


"Masyarakat Sumatera Utara 24 persen dinyatakan stunting," lapor Edy Rahmayadi. Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dan para menteri serta kepala daerah lainnya, hadir pada acara itu.


Adapun stunting Sumut 24% itu menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya. "Kami sudah menekan, kami sudah berusaha di 2019, di 2020 sebesar 30,1 persen," kata Edy.


Lebih lanjut dilaporkan Edy, stunting terbesar di Sumut adalah Kabupaten Mandailing Natal 47%. Di Kota Medan mencapai 19% dan Kabupaten Deli Serdang 12%.


Ke depan, yakni pada tahun 2023, lanjut Edy Rahmayadi mantan Pangkostrad itu melaporkan, ditargetkan stunting di Sumut menjadi hanya sebesar 12%.


"Kami berusaha dan kami sudah memahami ini. Kami bersama bupati wali kota untuk 2023, kami tekan sampai 12 persen. Kami mohon arahan Pak Presiden," sebut Edy yang disambut tepuk tangan hadirin.


Presiden RI Joko Widodo mengajak kepada seluruh kekuatan bangsa untuk bergerak bersama-sama, bekerja bersama-sama, bersinergi bersama-sama untuk menurunkan stunting dan seluruh akar masalahnya dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia generasi penerus kita yang berkualitas,” ujar Presiden.



Presiden menekankan, generasi penerus bangsa Indonesia penting untuk dipersiapkan dengan baik karena merupakan penentu wajah masa depan Indonesia.


“Kalau anak-anak kita pintar, pintar-pintar, cerdas, kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Tapi kalau anak-anak kita stunting, gizinya enggak baik, nutrisinya enggak tercukupi, ah sudah, nanti ke depan bersaing dengan negara-negara lain ini akan sangat kesulitan kita. Ini yang selalu saya ingatkan,” ujarnya.


Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menekankan mengenai pentingnya kemandirian pangan, tak hanya untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat tetapi juga untuk mengantisipasi krisis pangan global


“Saya mengajak kepada seluruh bupati, utamanya wali kota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apa pun untuk menanam, untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari,” ujarnya.


Presiden juga mengajak seluruh keluarga di Indonesia terutama di daerah-daerah pedesaan untuk bercocok tanam dan beternak.


“Jangan sampai ada lahan kosong. Gunakan untuk memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari dan meningkatkan asupan gizi anak-anak kita. Ini penting. Selain itu, jaga kesehatan lingkungan baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar keluarga. Ini juga penting,” ujarnya.


Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga menjadi 14 persen di tahun 2024. Presiden pun mengingatkan jajarannya untuk bekerja keras untuk mencapai target tersebut.


“Saya masuk di 2014 angka stunting 37 persen, 37 persen. Hari ini, di 2021 angka terakhir di 24,4 persen, penurunannya sangat drastis sekali. Tapi target kita di 2024 harus mencapai 14 persen,” Presiden menegaskan.


Kepala negara meyakini, dengan gerak bersama seluruh keluarga dan masyarakat, upaya penanganan stunting yang dilakukan pemerintah baik pusat dan daerah akan cepat membuahkan hasil.


“Saya percaya bahwa keluarga adalah pilar kesejahteraan bangsa. Keluarga merupakan ekosistem pertama dan utama dalam mengasuh, dalam mendidik, dalam membentuk manusia yang sehat, manusia yang bergizi, manusia yang berkualitas,” pungkasnya.

(BG/MED)



TRENDINGMore