NEWSPERISTIWASUMUTUMUM

Warga Demo Pertamina Tuntut Perbaikan Jembatan Alur Lebah

Kamis, 27 Oktober 2022, 14:09 WIB
Last Updated 2022-10-27T07:09:11Z

 

RATUSAN warga melakukan aksi unjuk rasa meminta memperbaiki jembatan Alur Lebah di Kecamatan Brandan Barat, yang sudah terputus.


P. BRANDAN-BEEITAGAMBAR : 

Masyarakat Kel. Pangkalan Batu, Kec. Brandan Barat, Kamis (27/10), melakukan aksi unjuk rasa menuntut manajemen PT Pertamina EP Pangkalansusu Field memperbaiki jembatan Alur Lebah.


Massa pada pagi itu bekumpul di salah satu masjid seraya berdoa, kemudian mereka beregerak dengan membawa spanduk ke lokasi Gas Dehydration Unit milik Pertamina yang berada di Kel. Pangkalan Batu. 


Koordinator aksi H. Usman dalam orasinya mendesak pihak perusahaan BUMN ini segera memperbaki jemabatan yang telah rusak dan tak dapat dilalui. Menurutnya, jembatan ini termasuk sarana vital menghububng antara Kel. Pangkalan Batu - Desa Lubuk Kertang.


"Kami dari masyarakat minta jembatan ini diperbaiki agar bisa di lintasi, apabila tidak ditanggapi, maka kami akan demo lagi dihari ulang tahun Pertamina dengan membawa jumlah masa yang lebih besar," kata Usman.


Aksi demo tidak berlangsung lama. Menurut koordinator aksi, pihak kecamatan berusaha memediasi pertemuan antara warga dengan Pertamina. "Kami esok diundang camat ke kantornya untuk membahas masalah ini," kata mantan kontraktor di perusahaan 'plat merah' itu. 


Jembatan penyeberangan yang dibangun Pertamina ini sudah banyak memakan korban. Beberapa waktu lalu, seorang pemuda yang mengendarai sepeda motor sport terjatuh dan korban ditemukan warga dalam kondisi sudah tak bernyawa.


Pasca insiden ini, Lurah Pangkalan Batu, Kec. Brandan Barat, memfasilitasi pertemuan antar warga dengan Pertamina Pangkalansusu guna membahas masalah jembatan Alur Lebah yang sudah lama terputus.


Warga di hadapan perwakilan Pertamina, petugas Baninsa, dan Bhabinkabtibmas mengatakan, kondisi jembatan sudah sangat emergency, karenanya mereka datang dalam pertemuan ini untuk mencari solusi agar Pertamina segera melakukan perbaikan.  


Warga mengakui bahwa jembatan ini dulunya dibangun Pertamina, namun akses jembatan ini sudah m lama digunakan warga sebagai sarana penyeberangan. Portal yang dipasang Pertamina untuk mencegah warga melintas, dianggap bukanlah solusi.


Seorang warga Zulkairnain mengatakan, BUMN itu juga milik rakyat, jadi tidak ada alasan tidak membangun, sebab hasil dari pruduksi migas Pertamina yang notabene perusahaan negara adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Sedangkan Ketua LPMK Syaiful menegaskan, jembatan ini akses penting bagi masyarakat. "Pertamina harus peka merespon aspirasi warga, apalagi wilayah operasi perusahaan, seperti jalur pipa distribusi migas dan stasiun booster berada di daerah ini," tukasnya.


Sementara Lurah Pangkalan Batu Jamilah mohon ke Pertamina membangun jembatan ini. "Saya setiap tahun mengusulkan perbaikan jembatan lewat rapat Musrenbang, tapi dari Pemkab Langkat tak bisa membangun karena ini termasuk aset Pertamina," ujarnya. 


Ia meminta manajemen Pertamina mendengar aspirasi warga. "Ini sarana vital dan 80 persen warga di daerah ini petani yang setiap harinya melintas di jembatan ini. Saya minta tolong dengan sangat supaya jembatan ini segera diperbaiki," pintanya. (BG/LKT)


TRENDINGMore