NEWSPERISTIWASUMUT

DPRD Dorong Dirut RSUD Tanjungbalai Dinonaktifkan

Jumat, 01 Maret 2024, 10:13 WIB
Last Updated 2024-03-01T03:13:44Z

 

Wakil Ketua DPRD Tanjungbalai Syahrial Bakti dalam rapat dengar pendapat. 


TANJUNGBALAI-BERITAGAMBAR :

Dinilai buruk dalam memberikan pelayanan medis kepada masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungbalai menyarankan agar Direktur Utama (Dirut) RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai dinonaktifkan.


Hal itu menjadi perhatian serius yang harus disikapi sehingga berlangsungnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Tanjungbalai, Kamis (29/2/2024).


Pemberitaan hangat terkait meninggalnya bayi usia 5 bulan di rumah sakit itu, menyeret kronis buruknya pelayanan medis yang dipimpin sang Dirut dr Tengku Mestika Mayang. Kejadian itu juga menjadi pemberitaan yang paling disoroti publik dan masyarakat Tanjungbalai saat ini.


Kematian bayi berumur 5 bulan yang dinilai akibat lambannya penanganan medis di RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai, pada Sabtu (17/2/2024) lalu, masih menjadi perhatian sejumlah pihak hingga menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah (Pemda).


Wakil Ketua DPRD Tanjungbalai Syahrial Bakti mengatakan, pihaknya mendukung dinonaktifkannya Dirut RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai. Hal itu demi lancarnya proses pemeriksaan evaluasi investigasi dari tim tujuh yang dibuat Pemda.


“Kita sudah tetapkan, besok sudah disampaikan. Kita akan proses lanjutan terus sepakati dalam mendukung proses evaluasi yang dilakukan pengawas pemerintah terhadap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Tengku Mansyur,” ujarnya seraya mengatakan evaluasi investigasi dilakukan pengawas dan Insya Allah dapat terlaksana dengan baik.


Hal yang sama disampaikan anggota Komisi C DPRD Tanjungbalai, Teddy Erwin. “Saya juga menyarankan direktur tersebut dinonaktifkan. Namun jika tidak bersalah, beliau dipulihkan dan kembali bertugas,” katanya.


Teddy menegaskan sejak dulu dirinya sudah menyampaikan kepada Wali Kota Tanjungbalai, siapa pun direkturnya kalau masih itu orang di dalamnya, pasti tidak akan baik. Maka dari itu, dia berharap tempatkan orang-orang yang pada bidangnya di dalam manajemen RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai tersebut.


“Kepala daerah harus bisa meninjau hal ini, dan bertanggung jawab dalam hal tersebut. Tempatkan orang orang yang di bidangnya. RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai ini sudah kronis, kita minta ‘cuci gudang’ orang-orang di dalamnya agar pelayanan baik ke depannya,” ucapnya.


Tim Evaluasi Investigasi yang dibentuk Pemda diminta Wali Kota Tanjungbalai Waris Thalib untuk turun ke RSUD dan diharapkan dapat menghasilkan solusi demi meningkatkan kualitas pelayanan RSUD Tengku Mansyur di masa depan.

Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai dr Andrew G Sitorus, mengaku tak memiliki wewenang untuk menanggapi wacana dinonaktifkannya Dirut RSUD Tengku Mansyur.


Sementara itu, dalam Rapat Dengar Pendapat yang digelar DPRD Tanjungbalai, Dinas kesehatan sebagai pengawas BLUD RSUD terlihat tidak hadir.


Ikhwal kejadian


Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan keluarga pasien mengamuk di RSUD dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai, karena pasien bayi berusia lima bulan meninggal.


Dalam rekaman suara video yang beredar, seorang wanita berteriak histeris di ruang IGD rumah sakit dan menyebutkan anaknya telah meninggal. Ia mengatakan tidak ada perawat yang membukakan selang infus dan oksigen anaknya. Peristiwa tersebut diketahui terjadi, Sabtu (17/2/2024) malam kemarin.


“Sudah meninggal anak ku, mana perawat rumah sakit. Tolong bukak kan ini anak ku ini sudah meninggal. Tidak ada kalian pegang anak ku,” ucap wanita di dalam video itu.


Kemudian, keluarga pasien selain mempersoalkan pelayanan rumah sakit, juga sengaja tidak memberikan layanan ambulance untuk keluarga pasien setelah anak tersebut meninggal.


Wanita tersebut terus berteriak histeris dan tampak ditenangkan oleh seorang satpam. Ia terus meminta agar perawat datang membukakan selang infus yang terpasang di tangan pasien.(BG/TB)

TRENDINGMore