 |
| Tim Jaksa Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Labuhanbatu menyita dokumen dugaan Korupsi Anggaran Desa Bangun Rejo, Labura. |
LABUHANBATU-BERITAGAMBAR :
Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu menggeledah 3 tempat dan menyita sejumlah dokumen dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan Desa Bangun Rejo, NA IX-X, Labuhanbatu Utara (Labura) tahun anggaran 2019-2022 senilai kurang lebih Rp 651 juta.
Sebanyak 3 tempat yang digeledah oleh Tim Jaksa Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus Kejari Labuhanbatu itu, diantaranya Kantor Desa Bangun Rejo, Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) dan rumah pribadi milik ENP, mantan Kepala Desa Bangun Rejo.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Labuhanbatu, Dr M Carel W SH MH melalui Kasi Intel, Memed Rahmad Sugama, Rabu (26/6/2024) menjelaskan, dalam penggeledahan, tim Penyidik yang dipimpin oleh Kasi Pidsus Hasan Afif Muhammad juga menyita sejumlah barang bukti diantaranya surat, dokumen dan dokumen elektronik.
“Terhadap barang bukti yang berhasil diamankan oleh tim Jaksa Penyidik akan dilakukan validasi dan verifikasi untuk dilakukan penyitaan guna melengkapi berkas perkara,” kata Memed.
Kasus ini, sambung Memed, merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat pada Januari 2024 lalu. Kemudian setelah mendapat bahan keterangan serta alat bukti yang cukup dilakukan penyidikan sesuai surat perintah penyidikan Kajari Labuhanbatu
“Penggeledahan ini sesuai dengan Surat Perintah nomor : PRINT-01/L.2.18/F.2.2/03/2024 tanggal 26 Maret 2024. Dugaan sementara, kerugian negara pada tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan Desa Bangun Rejo mencapai kurang lebih sebesar Rp. 651.846.868,-,” jelasnya.
Dalam proses penggeladahan, yempat pertama yang didatangi oleh Tim Jaksa Penyidik yakni rumah pribadi milik ENP di Dusun IV Adian Kulim, Desa Bangun Rejo, Na IX-, Labuhanbatu Utara, selanjutnya di Kantor Desa Bangun Rejo dan terakhir di Kantor Dinas PMD Labuhanbatu Utara, Jalan Kapten H Rakenan, Desa Damuli Kebun, Kualuh Selatan.(BG/LB)
