NEWSSAMOSIR

PSBI Serahkan Bantuan 750 Alkes ke Samosir

Kamis, 29 Oktober 2020, 21:50 WIB
Last Updated 2020-10-31T14:54:28Z

 

Ketua Umum PSBI Effendi MS Simbolon didampingi Rapidin Simbolon, menyerahkan paket bahan pangan ke warga Samosir.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM

Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) menggelontorkan 750 unit alat-alat kesehatan dan 3.500 paket bahan pangan kepada masyarakat di Kabupaten Samosir. Penyerahan dilakukan terbatas, di halaman Geopark Kaldera Toba, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabuapten Samosir, Kamis (29/10).


Pemberian 750 unit alat kesehatan tersebut berupa PCR swab, swab antigen, rapid test, masker, alat pelindung wajah, disinfektan, betadine, eukaliotus dan lainnya. Pemberian bantuan tersebut dihadiri Direktur Rumah sakit Daerah (RSUD) Hadrianus Sinaga, dr Friska Situmorang.


"Kita menyadari begitu dalam penderitaan menghadapi Covid-19. Kami dari PSBI yang berasal dari Samosir dan Pusut Huhit ini lah berawal marga-marga suku Batak. Karena itu, rasa kebersamaan bersama masyarakat Samosir, kami memberikan bantuan alat-alat kesehatan dan bingkisan sembako yang jumlahnya sekitar 3.500 paket," kata Ketua Umum PSBI, Dr Effendi Muara Sakti Simbolon, didampingi istri Desy Trinita Tobing.


Bantuan tersebut, kata Effendi diberikan secara periodik, seperti ke rumah ibadah katolik dan protestan. "Ini sebagai rasa cinta kasih dengan sesama," ujar Effendi.


Ia menyebutkan di Kabupaten Samosir terdapat 9.000 KK. Pada Juli lalu, PSBI sudah menggelontorkan bantuan 7 ribu paket di 33 sektor. Effendi yang juga Anggota DPR RI itu mengatakan, bantuan yang diberikan bukan hanya untuk marga Simbolon saja tetapi untuk masyarakat Samosir.


Ia menambahkan, bantuan tersebut sebagai bentuk dukungan PSBI kepada pemerintah terutama tenaga medis dan dokter dalam menangani pasien Covid-19. Terlebih Kabupaten Samosir merupakan salah satu destinasi wisata primadona dengan Danau Toba yang telah diakui Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yang idealnya menjadi zona hijau.


"Kami mendengar dari Direktur RS Samosir, mereka berharap pemerintah pusat, Kementerian Kesehatan dan BNPB dan satgas bisa menyiapkan dan menyediakan peralatan lanjutan laboraotium," ucapnya.


Pihak rumah sakit sudah membuat proposal terkait permintaan laboratorium untuk mendukung Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara dalam menekan angka sebaran kasus sekaligus memenuhi target uji lab yang diberikan WHO 2500 spesimen per hari. Namun Kementerian Kesehatan RI belum menanggapi permintaan tersebut.


"Kami akan mengunjungi Menkes dan Satgas Covid-19 agar ini menjadi atensi dan jumlah lab di Sumatera Utara ditambah dari yang sudah ada,” kata Effendi.


Direktur RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan, dr Friska Situmorang menyebutkan, per 28 Oktober 2020, pukul 16.00 WIB, kasus Covid-19 yang tercatat di Kabupaten Samosir ada 33 kasus, konfirmasi 5, sembuh 26 dan meninggal 2 orang. Meski angka itu terbilang kecil, pihak rumah sakit berharap pemerintah menyediakan laboratorium untuk mendeteksi dini kasus penyebaran Covid-19. Mengingat sejak memasuki era normal baru, kawasan wisata Samosir ramai dikunjungi wisatawan lokal.


Lebih detail Friska Situmorang menjelaskan, keterbatasan alat menyebabkan pihaknya harus menunggu hasil swab minimal 8 hari. "Selama 8 hari hasilnya sangat tidak efektif. Tolong kami dibantu dengan proposal yang sudah kita kirimkan ke Kementerian Kesehatan. Ini sangat kami butuhkan. Ruangan sudah kami siapkan dan kami berharap hasil test lab bisa lebih cepat dan membantu kami nantinya," kata Friska. (BG/REL)


TRENDINGMore