ASLABNEWSSUMUT

Banjir di Tebing Tinggi Lumpuhkan Jalur Transportasi Menuju Inti Kota

Minggu, 29 November 2020, 07:49 WIB
Last Updated 2021-04-16T08:52:51Z

 

Banjir genangi kawasan pemukiman penduduk dan jalan.

T.TINGGI-BERITAGAMBAR.COM

Banjir yang terjadi di Kota Tebing Tinggi akibat tingginya debit air meluapnya Sungai Padang yang terjadi sejak, Jumat (27/11/2020), kondisinya semakin meluas pada hari Sabtu (28/11/2020). Banjir terlihat sudah menggenangi badan jalan sehingga melumpuhkan sebagian arus lalulintas, terjadi kemacatan panjang di sejumlah jalan, bahkan petugas polantas terpaksa mengalihkan jalur lalulintas.


Semua kendaraan diarahkan menuju Jalan HM Yamin, Kampung Keling ke arah Indrapura, Asahan atau ke arah BP7, Jalan Gunung Leuser ke arah Dolok Masihul dan inti kota.


Seperti yang terjadi di kawasan Simpang Beo Jalan KL Yos Sudarso menuju kawasan inti kota di Jalan Sudirman, untuk menghindari agar pengendara tidak terjebak banjir yang menggenangi hampir sepanjang Jalan Sudirman menuju Simpang Dolok hingga ke Simpang 4 Lampu Merah inti kota, petugas menutup jalan dengan memasang tanda larangan untuk dilalui.



 

Demikian juga arus jalan dari Simpang Beo menuju Jalan HM Yamin (Kampung Keling) hingga kawasan Simpang Medan menuju arah Kisaran (ke kiri) dan arah Siantar (ke kanan), terjadi kemacatan panjang sekitar 6 km sejak dari Jalan KL Yos Sudarso hingga sepanjang Jalan HM Yamin menuju ke arah Simpang Medan akibat genangan air sekitar 70cm yang terjadi di Simpang Beo.


Kondisi yang sama juga terjadi di kawasan perkantoran BP7 di kawasan Jalan Gunung Leuser menuju kawasan Simpang Dolok, ketinggian air mencapai 30 - 60 cm, sejumlah kenderaan roda dua yang nekat melintas di jalan tersebut terlihat mogok akibat terendam air banjir. Bahkan di gedung Balai Kartini Baru yang terlihat akan digunakan sebagai lokasi resepsi pesta pernikahan salah seorang pejabat Pemko Tebing Tinggi terlihat papan bunganya tersapu air banjir.


Pantauan di sejumlah lokasi banjir, kawasan terparah akibat semakin meluasnya banjir yang terjadi, Sabtu (211/2020) di Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebingtinggi Kota. Ratusan warga terlihat mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi atau ke posko-posko karena air banjir sudah hampir setinggi atap rumah.


Sedangkan di inti kota, tepatnya di Jalan Sudirman, Kota Tebingtinggi, sejumlah minimarket, rumah makan, bank dan pertokoan menghentikan sementara aktivitasnya.


"Banjir mulai dini hari tadi. Yang lebih parah pagi di pukul 07.30 WIB," ujar Sutanto, salah seorang pemilik toko.

Diketahui, sehari sebelumnya, Kota Tebingtinggi juga mengalami banjir ditambah dengan turunnya hujan sore dan malam hari.


"Dalam setahun, banjir kali ini paling tinggi. Kalau dibandingkan tahun 2017 dan 2019 inilah yang paling tinggi. Kita bisa lihat dari genangan di rumah," kata Sutanto.


Sementara, jalur Lintas Medan-Tebingtinggi-Siantar yang biasanya bisa dilalui via pusat kota, dialihkan melalui Simpang Medan menuju ke Jalan Imam Bonjol atau kawasan Stasiun Kereta Api Tebingtinggi.


Petugas Sat Lantas Polres Tebingtinggi hingga saat ini masih terlihat turun di sejumlah persimpangan untuk melancarkan arus lalu lintas.


"Lalu lintas kita alihkah ke Jalan Imam Bonjol, dari sana. Petugas udah jaga-jaga. Kita alihkan lalu lintas karena air masih naik," ujar Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi AKP Vivin Ayuning Tias.


TRENDINGMore