NEWSSAMOSIR

Komisi II DPRD Samosir Belajar Teknologi Bioflock ke Sumbar

Kamis, 12 November 2020, 17:00 WIB
Last Updated 2020-11-16T10:03:47Z

 

Komisi II DPRD Samosir, belajara ke Kota Pariaman Propinsi Sumatra Barat.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM

Komisi II DPRD Kabupaten Samosir belajar ke Kota Pariaman Propinsi Sumatra Barat (Sumbar) dalam rangka mencari alternatif lain budidaya ikan air tawar melalui Teknologi Bioflock atau kolam buatan, Kamis (12/11).


Rombongan Komisi II DPRD Kabupaten Samosir ini diterima oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman melalui Kabid Perikanan, Cithra Aditur Bahri bersama jajarannya, di ruang rapat dinas setempat.


Wakil Ketua Komisi II DPRD Samosir, Polma Hasehaton Gurning kepada Durasi News mengatakan bahwa kunjungan ini selain menjalin silaturahmi juga sharing informasi dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman terkait pengembangan budidaya ikan Teknologi Bioflock atau kolam buatan.


"Selain silaturahmi dengan Pemko Pariaman, kami juga studi tiru tentang pengembangan budidaya ikan Teknologi Bioflock, yang menjadi misi utama kami berkunjung ke Kota Pariaman ini," ujar Politisi Nasdem itu.


Menanggapi itu, Kabid Perikanan, Cithra Aditur Bahri yang mengajak rombongan Komisi II DPRD Samosir itu berkeliling meninjau kolam binaan dinas tersebut, mengatakan bahwa Dinas Perikanan Kota Pariaman terus berinovasi dalam mengembangkan budidaya ikan yang ada didaerahnya.


Setelah mendapatkan DAK dari KKP RI beberapa tahun lalu, dalam pembangunan dan budidaya ikan lele Teknologi Bioflock di Desa Air Santok, dinasnya juga mengembangkan budidaya ikan nila dalam keramba di aliran sungai kecil, yang ada di desa Kampung Gadang Padusunan.


Dalam pengembangannya, petani peternak yang melakukan sistem Bioflok ini, mulai dari bangunan, kolam buatan, benih ikan sampai pakan di bina Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pariaman.


"Budidaya ikan dengan teknologi Bioflock ini sangat menjanjikan prospeknya, karena dengan metode ini, pembenihan bisa padat tebar tinggi dan dapat menghemat pakan buatan sampai 20%, disertai dengan air rator, akan menjadikan metode ini dapat mensuplai oksigen dan sirkulasi air untuk ikan dikolam buatan yang dibuat," ujarnya.


"Hal ini, sangat efisien dan efektif sekali untuk peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah pedesaan, sehingga mampu mendongkrak pendapatan hasil dalam pemenuhan kebutuhan keluarga,” singkatnya.


Lebih lanjut dikatakan Kabid Perikanan Pariaman, Cithra Aditur Bahri pengembangan sektor perikanan di Kota Pariaman di kolaborasikan dengan pengembangan sektor pariwisata sesuai dengan potensi daerah.(BG/TS)



TRENDINGMore