NEWSPERISTIWASUMUT

Mahasiswa Madina DemonstrasiTuntut Tambang "Ilegal" Ditutup

Selasa, 29 Desember 2020, 21:56 WIB
Last Updated 2020-12-29T15:04:29Z

 

Aksi unjuk rasa Mahasiswa Mandailing Natal Di Mapolres Madina. 



MADINA-BERITAGAMBAR.COM
Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melakukan aksi demonstrasi di halaman Markas Kepolisian Resort Mandailing Natal guna mendesak agar areal pertambangan Illegal di wilayah sekitar Pantai Barat Madina segera ditutup, Selasa (29/12).


Massa tiba di Mapolres Madina sekitar pukul 12:30 Wib. Setibanya di lokasi, rombongan mahasiswa terlebih dahulu melaksanakan ibadah shalat zuhur lalu kemudian melakukan aksi.


Dalam aksi tersebut, PC PMII Madina meminta agar pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap praktek penambangan emas tanpa izin alias illegal, tak terkecuali juga dengan para oknum yang diduga memback-up aktivitas yang merusak lingkungan tersebut.


Hal itu disampaikan Alwi Rahman selaku Ketua Pengurus Cabang PMII Madina. Alwi juga menyampaikan bahwa PC PMII Madina juga telah melakukan investigasi ke beberapa daerah yang turut terkena dampak dari aktivitas penambangan liar tersebut.


“Aktivitas penambangan liar ini terbukti telah merusak lingkungan dan berdampak pada rusaknya habitat dan keseimbangan alam. Kita telah melakukan investigasi ke beberapa daerah, termasuk di antaranya Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), Dan hasilnya masyarakat setempat juga menentang dengan keras penambangan liar ini,


“Untuk itu, kita meminta kepada pihak kepolisian agar bersikap profesional dalam menjalankan tugas dan menutup pertambangan liar ini tanpa pandang bulu. Apabila ada pihak yang memback-up harus diusut hingga keakar akarnya. Termasuk jika itu adalah pihak kepolisian. Jangan nodai instansi kepolisian dengan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas Alwi.


Selanjutnya, PC PMII Madina juga menyesalkan sikap kepolisian yang seakan mempersulit proses surat pemberitahuan aksi dari mahasiswa.


“Kami ini perpanjangan tangan dari masyarakat, kami menyuarakan suara rakyat, jangan dipersulit. Ingat kami punya hak menyampaikan pendapat,” tambah Muhammad Amarullah selaku koordinator aksi diiringi teriakan massa menyuarakan “Tutup tambang illegal”


Selang satu jam ber-orasi, pihak Polres Madina yang diwakili oleh Kabag Ops, Kompol Toni Irwansyah menjelaskan bahwa Kapolres Madina, AKBP Horas Tua Silalahi berserta segenap pimpinan Polres Madina lainnya sedang berada di luar daerah dalam agenda dinas.


“Sebelumnya kami sampaikan bahwa bapak Kapolres, Wakapolres, Kabag dan Kasat sedang dalam agenda kedinasan di luar daerah. Untuk itu, nanti kami akan sampaikan terkait aksi dan pernyataan sikap dari rekan rekan mahasiswa kepada pimpinan. Kita akan melakukan pengkajian terhadap masalah ini dengan turut melibatkan pemerintah daerah dan pihak lainnya. Dan kita juga sangat berharap dengan kerjasama seluruh pihak, terutama rekan rekan mahasiswa,” ujar Kompol Toni Irwansyah.


Setelah membacakan pernyataan Sikapnya, mahasiswa tampak membubarkan diri dengan tertib.


 (BG/CH)





TRENDINGMore