NEWSPERISTIWASAMOSIR

Ratusan Warga Hasinggaan Kumpulkan Tanda Tangan Ke Polres Samosir

Senin, 18 Januari 2021, 02:39 WIB
Last Updated 2021-01-18T01:56:34Z

 

Warga Hasinggaan Kecamatan Sianjur Mula-mula, melakukan aksi dukungan moril mengumpulkan tanda tangan kepada Ronal Panjaitan, Sudiman Simandalahi dan Rista Simarmata.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR :

Tiga orang warga Desa Hasinggaan Kecamatan Sianjur mula-mula Kabupaten Samosir diperiksa Satreskrim Polres Samosir tentang adanya pengaduan masyarakat yang mengatakan ada kejanggalan atas kematian  Ingat Simandalahi, Selasa (15/12) lalu.


Dihadapan ketiga warga yang terperiksa, ratusan warga melakukan penggalangan dukungan moril dengan mengumpulkan tanda tangan terhadap ketiga terperiksa Sudiman Simandalahi, Rista Simarmata dan Ronal Panjaitan yang dilaksanakan dihalaman rumah ketiga terperiksa di Desa Hasinggaan,  Minggu (17/1) yang akan diberikan kepada Kapolres Samosir.

Warga Hasinggaan berembuk.


Adapun tujuan dari acara ini untuk menyatakan bahwa para warga merasa satu penderitaan dengan apa yang dialami para terperiksa, karena mereka meyakini jika terperiksa tidak mungkin melakukan hal tercela bahkan sampai merencanakan dan melakukan tindak pidana pembunuhan.


Mereka melihat dari sifat keseharian dari korban dan ketiga terperiksa yang tidak pernah melakukan hal-hal yang membuat risih dan meresahkan ditengah masyarakat. Disamping itu, almarhum Ingat Simandalahi adalah salah satu tokoh penetua adat di desa mereka yang kerap memimpin acara adat agar berjalan dengan sebagaimana mestinya.


Salah seorang warga, Koli Simanjorang mengatakan merasa terkejut dengan adanya aduan ke Polres Samosir tentang kematian Ingat Simandalahi tidak wajar dan langsung dikebumikan. Koli juga menerangkan bahwa kejadian naas yang menimpa korban terjadi Selasa (15/12/2020), dan dikebumikan Kamis (17/12/2020) yang dirangkaikan  dengan menggelar adat Batak.


Ditambahkan Koli, mengendarai sepeda motor Ronal Panjaitan membonceng Ingat Simandalahi, melintas di ruas jalan penghubung Bonan Dolok- Hasinggaan sekitar pukul 07.00 wib  terjadi musibah longsoran batu, sehingga mengenai ke duanya. 


"Namun naas, Ingat Simandalahi meninggal dunia, sementara Ronal Panjaitan mengalami luka dan bersusah paya bangkit dari lokasi kejadian untuk memberitahu ke kampung telah terjadi longsor yang mengenai mereka.



"Ini bentuk dukungan spontanitas dari warga kepada ketiga  tetangga kita ini," ujar Simanjorang Yang janggal itu bukan kematian almarhum lagi, melainkan aduan yang membuat ketiga orang warga diperiksa polisi,"tegasnya.


Seorang terperiksa Sudiman Simandalahi merasa terharu dan mengucapkan terima kasih dengan apa yang dilakukan para warga. Serta menyatakan tidak mampu membalas budi para tetangganya warga desa hasinggaan.


"Saya mengucapkan terima kasih kepada amang/inang sekalian. Saya tidak tau lagi cara membalas budi kalian ini," ucap Sudiman.


Tujuan mereka ke Kotacane Kabupaten Aceh Tenggara untuk marsukkun utang (mengantar mahar pernikahan-red) kepada keluarga perempuan dengan membawa uang 18 juta rupiah. Dimana anak dari terperiksa Sudiman Simandalahi dan istrinya Rista Simarmata yang akan menikah bulan Februari 2021.


Informasi yang dihimpun dari Sudiman, bahwa uang yang hendak diantar tidak berkurang dan kembali utuh ketangannya.


Ronal Panjaitan ketika dikonfirmasi wartawan, tidak mau berbicara banyak karena merasa trauma dengan apa yang dialaminya saat ini.


"Musibah yang datang, malah kita diperiksa polisi. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti ini lagi," jawabnya singkat.


Sebelumnya diberitakan, Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Suhartono, Sabtu (16/1) mengatakan bahwa telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi atas kematian warga Desa Hasinggaan, Ingat Simandalahi.


"Ia benar, telah dilakukan interogasi terhadap tiga orang saksi," ungkap Kasat Reskrim. (BG/TS)


TRENDINGMore