NEWSPERISTIWASAMOSIRSUMUT

Masyarakat Samosir Apresiasi Program "Kotaku" Kementerian PUPR

Selasa, 28 Desember 2021, 12:50 WIB
Last Updated 2021-12-28T08:26:58Z

Program "Kotaku" Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera UtaraKementerian PUPR, di Gang Bersama Desa Pardomuan I Kecamatan Pangururan.


SAMOSIR-BERITAGAMBAR :

Di masa silam, ada saluran aliran air di Huta Lumban Hariara,  Lumban Sirimbang, Huta Silalahi, Parandean Kompleks Gereja Pentakosta, Jalan Lingkungan di Simonong dan Gang Bersama di Desa Pardomuan I, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir Provinsi Sumatra Utara yang tidak layak dan terkesan kumuh 


Warga Lumban Hariara, Maradu Simbolon (68), yang ditemui mengatakan sangat mengapresiasi program "Kotaku" yang membangun kampung nya.


"Kampung ini menjadi asri, bersih, dan indah dari sebelumnya kumuh karena halamannya berlumpur dan jorok,"ujarnya.


Konstruksi drainase tersebut amat jauh dari persyaratan teknis, ditumbuhi banyak rumput dan tanaman liar, dan dipenuhi sampah yang dibuang sembarangan ke sana. Alhasil, bau sampah dan luapan air saat hujan turun menambah kepastian kumuh di wilayah itu. Tak heran bila di ke Enam lokasi diatas masuk dalam wilayah Kumuh. 


Kondisi tadi menjadi perhatian Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan menyelenggarakan penataan infrastruktur melalui Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 1 miliar. 


Program Kotaku ini dialokasikan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara Kementerian PUPR dikerjakan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) bekerjasama dengan Pemerintah Desa Pardomuan I Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.


Sesuai kondisi di lapangan dan usulan masyarakat, pembangunan yang dilakukan adalah saluran drainase tertutup, septic tank, jalan lingkungan dan Paving block perkampungan.


Pembangunan itu berdampak langsung pada tiga indikator kumuh setempat, yakni akses jalan Lingkungan, saluran drainase, sekaligus pengelolaan air limbah setempat. 



Pasca pembangunan Drainase tertutup, Paving block halaman Huta Lumban Hariara dan Sirimbang, dan pembangunan jalan cor di Simononong dan Gang Bersama kini cerita lama bau menyengat dan sampah tercecer bersama luapan air dari got telah menjadi kenangan masa lampau. Kawasan permukiman di enam lokasi diatas berganti wajah drastis menjadi indah dan asri.


Jalan lingkungan ditata dengan beton bisa digunakan bagi warga yang berlalu lalang. Akses antarwilayah pun  mempercepat arus transportasi warga, serta menjadi areal bermain anak-anak. Mantap dan keren....


TRENDINGMore