MEDANNEWSPERISTIWASUMUT

Gubsu : Tidak Tahu Ada Konvoi Motor saat Musrenbang RKPD 2023

Rabu, 30 Maret 2022, 14:13 WIB
Last Updated 2022-03-30T07:13:48Z

Gubsu Edy Rahmayadi, didampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara H Misa Rajekshah.


MEDAN-BERITAGAMBAR : 

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku bahwa berbagai acara untuk membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) Provinsi Sumatera Utara hanya seremonial. 


Edy Rahmayadi mengaku tidak mengetahui bahwa hari ini dirinya akan menaiki sepeda motor untuk menuju ke lokasi Musrenbang. 


"Lalu dikatakan tadi seremonial? Betul. Seremonial naik sepeda motor dari rumah dinas ke sini itu seremonial. Saya sendiri tidak tahu kalau hari ini saya disuruh naik sepeda motor, saya tidak tahu kalau di sini saya disuruh mukul gendang," ungkap Edy Rahmayadi kepada awak media usai pembukaan Musrenbang 2023 di Hotel Santika Medan, Rabu (30/3).


Mantan Pangkostrad ini mengaku tidak mengetahui rangkaian acara pembukaan Musrenbang lantaran jadwal yang padat. 


"Saya tidak tahu mohon maaf karena kesibukan ini. Lain kali bisa kita adakan bukan konvoi sepeda motor, tapi jalan kaki 10 kilometer. Itu sah-sah saja berkreasi," kata dia. 


Namun, menurut Edy, meskipun pembukaan Musrenbang dipenuhi dengan seremonial, seluruh substansi yang direncanakan bukanlah sekadar seremoni. 


"Tetapi kalau penentuan jalan, penentuan sekolahan, penentuan pertanian atau agraria itu tidak seremonial dilaporkan secara baik untuk tertulis maupun tayangan semua bisa lihat," ungkapnya. 


Edy juga berharap seluruh pihak di luar pemerintahan yang hadir dalam Musrenbang ini dapat menjadi kontrol sosial untuk pemerintahan Sumut di bawah kepemimpinannya.


"Inilah DPR juga hadir di situ, LSM ada di situ, wartawan ada di situ melihat itu semua, itu merupakan kontrol sosial kepada kami pelaku pengelola pemerintahan," katanya. 


Edy berharap Provinsi Sumatera Utara dapat melebihi target beberapa Indeks dari kinerja pemerintahan yang telah ditetapkan. 


"Kalau ini jadi, ini jalan semua itulah capaian-capaian yang bisa 70 persen, kalau bisa 70 persen berarti kita over prestasi yang kita bikin 65 jadi 70 persen, overprestasi ini lah yang menjawab kesejahteraan rakyat dari harga komiditi dan lain-lain," pungkasnya.(BG/MED)

TRENDINGMore