EKONOMINASIONALNEWS

BRI: Biaya Admin ATM Rp 6.500 jadi Rp 150.000 Hoax

Sabtu, 11 Juni 2022, 11:38 WIB
Last Updated 2022-06-11T04:38:02Z

Masyarakat diminta mewaspadai penipuan berkedok biaya administrasi BRI naik menjadi Rp 150 ribu per bulan.


MEDAN-BERITAGAMBAR :

Saat ini marak aksi tindak kejahatan berupa informasi palsu di jejaring sosial yang mengatasnamakan pihak bank. Atas maraknya upaya penipuan tersebut BRI mengimbau masyarakat, khususnya para nasabah untuk berhati-hati dan waspada terhadap berbagai tindak penipuan kejahatan perbankan termasuk yang mengatasnamakan BRI.


Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto, mengatakan, baru-baru ini viral di berbagai aplikasi pesan singkat gambar tangkapan layar yang berisi surat dan tautan tentang perubahan biaya administrasi ATM BRI Rp 150.000 per bulan dengan unlimited transaksi. Ia memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoax.


"Nasabah BRI kena surat hoax admin Rp 6.500 menjadi Rp.150.000. Hal seperti ini dipastikan hoax," kata Aestika Oriza, Sabtu (11/6/2022).


Pihaknya cukup perihatin atas maraknya aksi penipuan lewat jejaring sosial saat ini. Istilah perbankan kejahatan ini disebut vhising dan dan cyber adalah sosial engineering (soceng).


"Biar lebih mengena di masyarakat kami akan mengkampanyekan dengan bahasa mudah DaruratSoceng," katanya.


BRI terus mengajak nasabahnya dan semua pihak mengedepankan kewaspadaan menerima pesan dalam bentuk apapun.


"Jangan mudah percaya pada isi pesan tersebut bahkan yang berunsur ajakan di jejaring sosial," katanya.


Pihak BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati serta tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.


"Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dsb.) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Aestika.


Baru-baru ini beberapa nasabah yang menjadi korban penipuan tersebut. Salah satunya adalah viralnya potongan rekaman warga di Padang yang mendatangi unit kerja BRI karena menjadi korban penipuan akibat memberikan user, password, dan OTP (One Time Password atau m-token) kepada pihak lain melalui tautan maupun jejaring pesan singkat.


Dalam hal ini pihak BRI telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk segera menindak dan menangkap pelaku kejahatan perbankan tersebut, dengan melacak IP address para pelaku.


Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya aparat penegak hukum untuk terus memantau, menyelidiki, dan menangkap pelaku kejahatan perbankan yang telah meresahkan masyarakat dan pihak perbankan," katanya.


Aestika mengimbau nasabah untuk menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat dipercaya dan diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun.



TRENDINGMore