NASIONALNEWSPERISTIWA

Ricuh Antakelompok di Babarsari Sleman, Gubernur DIY Minta Polisi Tegas

Senin, 04 Juli 2022, 18:12 WIB
Last Updated 2022-07-04T11:12:57Z

Petugas kepolisian berjaga di seputar wilayah Babarsari, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman,


YOGYAKARTA-BERITAGAMBAR :

Kericuhan antarkelompok hingga mengakibatkan kerusakan sejumlah ruko dan sepeda motor akibat pelemparan bom molotov, terjadi di kawasan Babarsari, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman terjadi Senin (4/7).


Kerusuhan itu merupakan lanjutan dari peristiwa yang terjadi di sebuah tempat hiburan pada Sabtu (2/7) dini hari.


Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pun angkat bicara.


Sri Sultan HB X meminta pihak kepolisian berlaku tegas terhadap pelaku penganiayaan, perusakan, hingga provokator.


Menurutnya, kerusuhan antarkelompok yang menyebabkan kerusakan sudah masuk sebagai pelanggaran, maka pelakunya pantas diproses secara hukum.


"Karena ini pelanggaran hukum saya berharap Polda DIY tidak hanya sekadar melerai, tapi dengan disiplin ya proses (hukum) dengan baik. Saya tidak mau di Yogya ini ajang kekerasan fisik jadi kebiasaan untuk didik anak," tegas Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (4/7).


Jika polisi dapat berlaku tegas, Sri Sultan HB X yakin peristiwa serupa tak akan kembali terulang. 


"Kita harus keras dengan orang-orang seperti itu karena kita sudah memfasilitasi mereka. Tidak hanya kabupaten Sleman tapi saya juga sudah menerjuni mereka. Karena justru tidak dilakukan tindakan hukum mereka berani," kata Sri Sultan HB X. 


Sri Sultan HB X pun menyayangkan peristiwa kericuhan kembali terulang.


Sebab beberapa tahun lalu, Sri Sultan HB X sempat menjadi penengah pascaterjadinya konflik serupa yang terjadi di kawasan Babarsari, Sleman.


Mereka yang terlibat dalam pertemuan tersebut mengakui kesalahannya dan sepakat untuk tak kembali melakukan tindak kekerasan. 


"Saya sudah minta untuk tidak ada kekerasan. Soal (watak) bicara keras itu nggak papa, itu kan volume radio saja, gedekke cilikke (dibesarkan/kecilkan). Tapi jangan pengertian kekerasan itu fisik,"jelas Sultan.


Lebih jauh, tak menutup kemungkinan Pemda DIY akan kembali membuka ruang dialog kepada pihak-pihak yang bertikai.


Sri Sultan HB X pun bersedia bertemu langsung untuk melakukan mediasi.(BG/NAS)



TRENDINGMore