 |
| Konsumen membeli sekarung beras di salah satu warung sembako di Besitang, Kab. Langkat. |
LANGKAT-BERITAGAMBAR :
Kaum Ibu akhir tahun ini semakin pusing mengatur uang belanja di tengah harga komoditas berbagai kebutuhan pokok, terutama beras yang kini terus bergerak naik.
Meskipun hasil produksi petani dikatakan surplus, tapi harga beras dalam beberapa bulan terakhir ini terpantau terus bergerak naik. Kenaikan tertinggi diawal Desember, yakni mencapai Rp11.000 perkarung.
Kalau pada bulan November lalu harga eceran beras jenis IR64 berada dikisaran Rp161.000 perkarung, tapi memasuki awal Desember, harga bahan pokok beras sudah menembus angka Rp172.000.
Harga beras paling murah ditingkat pedagang eceran dari sebelumnya Rp10.000/Kg, kini sudah naik menjadi Rp11.000/Kg. Sementara harga beras kualitas medium dan premium, kini mencapai Rp12.000 s.d Rp13.000/Kg.
Selain bahan pokok beras, telur ayam ras juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga eceran telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Langkat mencapai Rp50.000/rak, dari sebelumnya Rp42.000.
Kenaikan harga kebutuhan dasar ini sangat memberatkan kalangan ibu rumah tangga (IRT), khususnya dari kalangan ekonomi menengah bawah. "Aku pusing, beras, telur dan ikan naik," kata Inong, Minggu (11/12).
Keluhan senada juga disampaikan sejumlah ibu rumah tangga lainnya. Mereka mengaku sangat tertekan atas kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok di tengah terbatasnya uang belanja.
"Jatah uang belanja tak bertambah, sementara harga sembako terus naik," keluh warga. Meski harga beras naik cukup tajam, tapi warga terpaksa tetap harus membelinya karena beras, termasuk salah satu kebutuahan dasar.
Salah seorang distributor beras asal Aceh Utara, Nasir, mengatakan harga beras akan terus naik sampai bulan Mei 2023. "Harga diperkirakan bisa menembus Rp200.000 perkarung ukuran 15 Kg," ujarnya. (BG/LKT)
