NASIONALNEWSPERISTIWA

Rekrutmen PPK Dituding Sarat Pungli Dan Suap, Aliansi Mahasiswa Demo KIP Agara

Jumat, 30 Desember 2022, 05:45 WIB
Last Updated 2022-12-29T22:45:43Z

 

Rekrutmen PPK dituding sarat pungli dan suap, aliansi mahasiswa demo KIP Agara. 




KUTACANE-BERITAGAMBAR : 

Diduga dipenuhi suap dan pungli dalam rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan, sedikitnya 30 puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Gunung Leuser Kutacane, menggeruduk kantor KIP Aceh Tenggara, Kamis ( 29/12).


Penetapan hasil seleksi Panitia Pemilihan Kecamatan nomor : 08/PP.04-Pu/1102/2022 yang diumumkan oleh Komisi Independen Pemilihan Aceh Tenggara juga, dituding aliansi mahasiswa UGL Kutacane, tidak sesuai dengan Keputusan KPU-RI Nomor : 31/PP.05Kpt/03/KPU/1/2018 Tentang petunjuk tekhnis pembentukan panitia pemilihan kecamatan, Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam penyelanggaraan Pemilu.


Beni dan Sulfi Sahwali, koordinator dan penanggung jawab aksi Aliansi Mahasiswa UGL Kutacane dan pemuda, dalam orasinya yang disampaikan secara bergiliran di halaman kantor KIP menyampaikan, dalam melakukan penilaian dan penentuan kelulusan oleh pihak KIP Agara terhadap 80 lebih komisoner PPK tidak transparan dan dipenuhi kejanggalan.


Bahkan, rekrutmen 80 orang personil PPK pada 16 kecamatan yang ada di Aceh Tenggara, menjadi ajang korupsi, kolusi dan nepotisme oleh pihak komisoner KIP, menyusul banyaknya komisioner PPK yang lulus merupakan kerabat terdekat dan keluarga pihak KIP sebagai penyelenggara ujian dan seleksi.


Selain praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, ujar Beni dan Sahwali diamini pedemo lainnya, penilaian terkait penentuan kelulusan penuh dengan kejanggalan.


“Ada peserta mendapat nilai Computer Assisted Tes dengan nilai tinggi, namun akhirnya dinyatakan tak lulus karena jatuh di tahapan wawancara, namun anehnya lagi, peserta yang hanya mendapat nilai rendah dan ada hanya mendapat nilai 60, malah dinyatakan lulus oleh pihak panitia,” tandas Sahwali.


Peserta yang nilainya CAT nya tinggi, namun tak diluluskan pihak KIP tanpa alasan yang jelas diantaranya, Maila Putri dengan nilai CAT 106, Ali Amran nilai CAT 115, Khairuddin Nasution dengan nilai CAT 105, Nico Jasper nilai CAT 104, Fatma Ardiansyah nilsi CAT 103, Riko Hermanda nilai CAT 102 dan Hardan Adada dengan nilai CAT 100.


Selain itu, masih banyak lagi peserta yang nilainya tinggi pada tahapan ujian Computer Assisted Test, namun terpaksa gugur tanpa alasan yang jelas, namun sebaliknya ada peserta nilai CAT nya sangat rendah malah ditetapkan lulus menjadi komisioner PPK.


Praktek kotor yang dilakukan pihak KIP selaku panitia dan penyelanggara, jelas menuai kritikan dan protes yang luas ke berbagai elemen masyarakat, bahkan pihak aliansi mahasiswa dan pemuda serta beberapa komponen masyarakat menuding curang dan tak sehatnya proses rekrutmen PPK tersebut, erat kaitannya dengan ptaktek suap menyuap dan pungli Rp.20 Juta – Rp 25 Juta umtuk menentukan kelulusan peserta menjadi 80 orang Personil PPK.


Sebab itu, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Aveh Tenggara meminta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Bawaslu RI, Aparat penegak hukum mulai dari Polres dan Polda Aceh, Gakkumdu RI, agar turun dan menelusuri serta menyelidiki praktek KKN dan suap menyuap dalam rekrutmen PPK yang saat ini, telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat Aceh Tenggara.


Diakhir orasinya, pendemo juga agar aparat penegak hukum dalam berbagai tingkatan agar memproses pihak KIP Agara selaku panitia penanggung jawab seleksi komisioner PPK 16 kecamatan di bumi sepakat segenep.(BG/NET)





TRENDINGMore