DAERAHNEWSSUMUT

Pemkab Taput Sambut Baik Pelaksanaan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih

Rabu, 07 Mei 2025, 17:24 WIB
Last Updated 2025-05-07T10:24:38Z

 

Pemkab Taput Sambut Baik Pelaksanaan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih. 

TAPUT-BERITAGAMBAR :

Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si., yang diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah Ir. David P. Sipahutar menyambut Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera Utara, Dr. Naslindo Sirait, S.E., M.M., selaku naradumber dalam Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sumber bertempat di Sopo Partukkoan, Tarutung. (Rabu, 07/05/2025).


Acara yang dihadiri para kepala desa se-Tapanuli Utara, kelompok UMKM pengurus Dekranasda, serta ketua koperasi dan pelaku UMKM lainnya juga dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Setda Taput Binhot Aritonang, Ketua TP PKK Taput Ny. Neny Angelina JTP Hutabarat br. Purba, Ketua II TP PKK Ny. Lisa Deni Lumbantoruan br. Malau, 

Ketua I TP PKK Ny. Popria David Sipahutar, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindag Taput Gibson Siregar, para pimpinan perangkat daerah dan camat. 


Dalam sambutan Bupati Taput yang dibacakan oleh Gibson Siregar menyampaikan bahwa melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, pemerintah menargetkan pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia dan di Kabupaten Tapanuli Utara. Program ini menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan partisipasi bersama.


"Koperasi Merah Putih juga diharapkan menjadi salah satu pilar dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa," ujar Gibson.


Ketua TP PKK Taput, Ny. Neny Angelina JTP Hutabarat br. Purba, dalam sambutannya menyampaikan bahwa koperasi akan menjadi kuat jika dikelola dengan sungguh-sungguh dan melibatkan semua pihak.


“Melalui sosialisasi ini, kami berharap seluruh perangkat daerah, khususnya para camat dan kepala desa, dapat berperan aktif membangun dan menggerakkan perekonomian desa. Koperasi desa bisa menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat bila dijalankan dengan serius,” ujar Ny. Neny Angelina JTP Hutabarat.


Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. “Semua dinas harus saling mendukung. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kita harus bekerja dalam satu arah demi kemajuan bersama,” tegasnya.


Di akhir sambutannya, Ketua TP PKK menyampaikan apresiasi atas bantuan alat dan hibah yang telah diterima pelaku UMKM dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera. “Kami mohon agar para pelaku UMKM di Taput terus didampingi dan dibantu. Saat ini, UMKM kita masih tertinggal dibandingkan daerah lain. Mari kita terus bekerja bersama demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Tapanuli Utara,” tutupnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumut, Dr. Naslindo Sirait, menyatakan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan strategi pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mendorong kesejahteraan rakyat. Pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia. Ia menyampaikan bahwa pembentukan koperasi sejalan dengan visi pemerintah Tapanuli yaitu untuk membangun ekonomi rakyat yang inklusif dan berdaya saing serta meningkatkan produktivitas pertanian berbasis teknologi.


“Koperasi Merah Putih merupakan program nasional yang dirancang untuk memberdayakan desa secara ekonomi, sosial, dan kultural. Tujuannya adalah menciptakan desa yang mandiri secara ekonomi dengan mengelola sendiri kebutuhan masyarakat, mulai dari distribusi pangan, pupuk, alat pertanian, hingga energi,” jelas Naslindo.


Ia menambahkan, “Manfaatnya bukan hanya sekadar tempat berkumpul dan bertransaksi, tetapi koperasi desa ini akan menjadi pusat distribusi kebutuhan pokok dan sarana produksi. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi pergi jauh ke kota atau kecamatan untuk memperoleh barang dan layanan penting.”


Naslindo juga menyampaikan bahwa ke depan, berbagai bantuan seperti pupuk bersubsidi, bibit, alat pertanian, dan LPG 3 kg akan disalurkan melalui koperasi desa. "Semua kebutuhan akan tersedia di desa melalui koperasi," katanya.


Khusus bagi para penenun, Naslindo mengajak mereka bergabung dalam koperasi agar tidak lagi kesulitan memperoleh bahan baku dan bisa lebih fokus dalam produksi. “Koperasi bisa memasarkan hasil tenunan, bahkan hingga ke luar negeri melalui partisipasi dalam bazar dan pameran. Penenun tidak perlu bingung lagi soal pemasaran,” tambahnya.


Diharapkan koperasi-koperasi yang terbentuk nantinya mampu menjadi motor penggerak perekonomian desa, memperkuat ketahanan pangan, serta membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk berkembang secara berkelanjutan.(BG/TU) 

TRENDINGMore