NEWSPERISTIWASUMUT

Polisi Selidiki FUI Sumut Bubarkan Kuda Kepang, 15 Orang Diperiksa

Kamis, 08 April 2021, 04:02 WIB
Last Updated 2021-04-07T21:02:42Z
situasi pembubaran pertunjukan kuda kepang di Medan. Tangkapan layar 


MEDAN-BERITAGAMBAR :

Anggota Forum Umat Islam (FUI) Sumatera Utara (Sumut) adu pukul dengan sejumlah warga saat membubarkan pertunjukan kuda kepang di Medan. Polisi mengatakan peristiwa itu berawal saat anggota FUI hendak membubarkan pertunjukan.


"Dari kronologi, ada warga kita nggak tahu dadakan atau bagaimana, bikin jaran kepang. Ya sudah, kemudian mungkin ada orang FUI membubarkan jadi ribut," ucap Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal AKP Budiman Simanjuntak, Rabu (7/4).


Budiman tidak mengetahui proses pembubaran yang dilakukan anggota FUI. Dia mengatakan awalnya karena cekcok akibat pembubaran itu.



"Kita nggak tahu cara membubarkannya seperti apa, kurang sopan atau gimana. Awalnya ribut mulut jadi pukul-pukulan," katanya.


Akibat peristiwa itu, dua kubu yang terlibat adu pukul membuat laporan ke polisi. Hingga kini sudah ada 15 saksi yang diperiksa terkait kasus itu.


"Masih penyelidikan. Dua pihak saling lapor, dari dua pihak ini semuanya mungkin sudah ada 15 orang yang diperiksa," jelasnya.


Budiman juga membantah pernyataan Ketua FUI Sumut, Indra Suheri, yang menyebut FUI melakukan pembubaran atas permintaan kepala lingkungan (kepling) tempat pertunjukan kuda kepang. Dia mengatakan kepling seharusnya berkomunikasi dengan kelurahan, bukan FUI, jika ingin melakukan hal itu.


"Kalau kepling pasti tahu kalau minta membubarkan kegiatan begitu dia sama siapa. Kan bukan di bawah FUI dia kepling itu, kepling di bawah kelurahan, masa ke FUI, dari mana jalannya," paparnya.Sebelumnya video pembubaran hingga adu pukul yang dilakukan anggota FUI Sumut itu viral. Pembubaran itu awalnya disebut karena FUI menolak kuda kepang dengan alasan syirik.


"Laskar Khusus Umat Islam FUI DPD Medan membubarkan pertunjukan seni budaya kuda kepang atau yang lazim disebut jaranan karena dianggap syirik," tulis pengunggah video.



Peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/4) yang lalu. Adu pukul disebut terjadi karena pihak FUI meludahi salah seorang warga yang ikut menolak pembubaran pertunjukan.


Ketua FUI Sumut Indra Suheri membantah pihaknya melakukan pembubaran karena alasan syirik. Dia mengatakan pembubaran atas permintaan kepala lingkungan di lokasi pertunjukan kuda kepang karena tidak memiliki izin.


"Lokasi kejadian itu di Jalan Ringroad. Kebetulan kepling-nya kenal baik dengan orang FUI, jadi datanglah ke situ, karena kepling-nya tidak setuju. Karena tidak ada surat-surat yang boleh mempraktikkan jaran kepang di situ. Maka datanglah orang FUI ke situ sama kepling," kata Indra saat dihubungi.


"Karena nggak ada surat izin, apalagi ke kepolisian, diminta membubarkan diri secara persuasif," imbuhnya.


Indra mengatakan warga dan pemain kuda kepang tidak setuju dibubarkan sehingga terjadi keributan. Dia mengatakan ada anggotanya yang dipukul warga saat peristiwa itu.



Sebelumnya, beredar luas video yang menunjukkan pertunjukan kuda kepang dibubarkan oleh anggota dari Forum Umat Islam (FUI) karena alasan syirik di Medan viral. FUI Sumut pun menjelaskan soal peristiwa itu.


Dilihat detikcom pada Rabu (7/4), dalam video terlihat sejumlah warga terlibat keributan dengan anggota FUI. Terlihat salah seorang anggota FUI sempat meludahi warga.


Keributan terus berlanjut hingga terjadi adu pukul antara anggota FUI dan sejumlah warga. Adu pukul itu akhirnya berhenti setelah warga lainnya mencoba melerai keributan.



Peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/4) yang lalu. Anggota FUI disebut membubarkan kegiatan karena menganggap kegiatan itu syirik.


"Laskar Khusus Umat Islam FUI DPD Medan membubarkan pertunjukan seni budaya kuda kepang atau yang lazim disebut jaranan karena dianggap syirik," tulis pengunggah video.


Adu pukul terjadi disebut karena anggota FUI yang meludahi warga. Anggota FUI itu disebut meludahi seorang wanita yang beradu argumen dengannya.


Ketua FUI Sumut, Indra Suheri, pun memberikan penjelasan terkait peristiwa itu. Dia membantah pihaknya melakukan pembubaran karena alasan syirik. Dia mengatakan pembubaran dilakukan atas permintaan dari Kepala Lingkungan di lokasi pertunjukan kuda kepang itu dilakukan karena tidak memiliki izin.


"Lokasi kejadian itu di jalan ringroad. Kebetulan kepling-nya kenal baik dengan orang FUI, jadi datanglah ke situ, karena kepling-nya tidak setuju. Karena tidak ada surat-surat yang boleh mempraktikkan jaran kepang di situ. Maka datanglah orang FUI ke situ sama kepling," kata Indra saat dihubungi.


"Karena nggak ada surat izin, apalagi ke kepolisian, diminta membubarkan diri secara persuasif," imbuhnya.


Indra mengatakan warga dan pemain kuda kepang tidak setuju dibubarkan sehingga terjadi keributan. Dia mengatakan ada anggotanya yang dipukul warga saat peristiwa itu.


"Laskar FUI berceloteh dia, warga tidak terima, laskar kita dipukul. Kemudian buat laporanlah kita ke polsek, sekarang sudah diproses itu," jelasnya.(BG/dtc)


TRENDINGMore