NEWSPERISTIWASAMOSIR

Transformasi Pendidikan di Era Digital Atasi Defisit Berbasis Kompetensi

Minggu, 05 Desember 2021, 15:01 WIB
Last Updated 2021-12-05T08:03:26Z

 

Pelatihan teknologi informasi dan komunikasi usaha inovative dan kreatif mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun, di Desa Wisata Silimalombu Ecovillage, Kabupaten Samosir.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR :

Defisit berbasis kompetensi dapat teratasi jika seluruh sumber daya dan upaya diarahkan untuk transformasi pendidikan di era digital, sehingga tidak ada kata atau tindakan lain kecuali menyesuaikan dengan perkembangan peradaban dunia baru pasca pandemi Covid-19.


 "Kemampuan teknologi informasi dan komunikasi di era digital akan tercipta jika setiap elemen mampu menjadi pembelajar, beradaptasi, dinamis menciptakan inovasi dan kreatifitas baru," kata praktisi pendidikan Dra Murniati Tobing MSi pada pelatihan teknologi informasi dan komunikasi usaha inovative dan kreatif mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun (USI), di Desa Wisata Silimalombu Ecovillage, Kabupaten Samosir,Jumat-Sabtu ( 3-4/12).


Menurut kandidat doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini, terdapat 3 hal penting yang patut diperhatikan terkait model pembelajaran digital yang diterapkan dalam pola virtual belajar jarak jauh, yaitu bentuk kurikulum adaptif, teknologi yang memadai dan kompetensi dosen.



Belajar dari pandemi Covid-19 selama kurun waktu 2 tahun ini, tambah Murniati Tobing, dunia menghadapi tugas-tugas lanjutan bagaimana merancang pembelajaran dengan menggunakan media digital. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa berbasis kompetensi.


"Digitalisasi dunia pendidikan menggunakan media teknologi dan informasi sangat penting karena mampu menyajikan materi secara konstektual, visual, menarik, dan interaktif," ujar Murni. 


 

Tetapi, lanjut Dosen Fakultas Ekonomi USI ini, pekerjaan rumah saat ini adalah pemerataan indeks daya saing digital di dalam negerin khususnya Provinsi Sumatra Utara pada generasi milenial. Menurutnya, pada saat merebaknya wabah Covid -19 melanda dunia, adaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi patut diletakkan pada pemahaman menyeluruh tentang informasi digital.


Di era teknologi informasi dan komunikasi digital, papar Murniati, membuat dosen dan para pendidik mempelajari ragam pengetahuan terkini dan terdorong untuk meningkatkan kreatifitas melek digital. Diharapkan juga mendorong civitas akademika menciptakan platform belajar-mengajar yang bijak berbadis nilai local wisdom.

 

Pada saat bersamaan, jelas Murniati, teknologi informasi dan komunikasi pada fakultas ekonomi mengajarkan sekaligus membentuk generasi muda mandiri berbasis digital, yang bertujuan menegakkan kesenjangan dan memperkuat konsepsi digital.


"Mari kita berbenah, dimulai dengan meningkatkan kemampuan berkomunikasi, menyiapkan generasi cerdas menyongsong Indonesia tangguh, unggul dan kuat di kawasan super prioritas nasional Danau Toba," imbuhnya.


TRENDINGMore