DAERAHEKONOMINEWSSUMUT

Koperasi Kopi Lintong Humbahas Teken MoU dengan LDC Company dan Trijaya Agro Lestari

Kamis, 22 Desember 2022, 16:02 WIB
Last Updated 2022-12-22T09:02:03Z
Penandatanganan kerja sama antara Koperasi Kopi Lintong Humbahas dengan LDC Company dan Trijaya Agro Lestari.


HUMBAHAS-BERITAGAMBAR :

Upaya perbaikan dan peningkatan hasil produksi kopi Lintong, Koperasi Kopi Lintong Humbang Hasundutan, LDC Company dan Trijaya Agro Lestari meneken kerja sama (sign agreement), Rabu (14/12) di Hotel Ayola, Dolok Sanggul, Kecamatan Doloksanggul, Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara.



Ketua Maspekal Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Lintong, Manat Samosir menyebutkan, kerja sama ini penting dan strategis terkait kondisi produktivitas kopi Lintong turun drastis.


"Bila dulu Humbahas melekatkan tagline bahwa Kopi Lintong merupakan komoditi unggulan, nampaknya kenyataan itu semakin terancam punah. Karena produksi turun, perilaku masyarakat beralih ke tanaman muda,"sebutnya.



Kata Manat, jika ini terus terjadi maka pondasi ekonomi masyarakat akan keropos dan semakin mengkhawatirkan. Persoalan ini harus diperhatikan secara serius oleh pemerintah dengan mengembalikan jati diri Humbahas menjadi sentra kopi Lintong yang bernilai dan mensejahterakan masyarakat, khususnya petani.


Salah satu pakar kopi, Surip Mawardi, mengatakan, sebenarnya Humbahas sebagai indikasi geografis Kopi Lintong memiliki tambang emas yang tidak ada habisnya.


"Kalau di sana ada emas kuning yang akan habis, di sini ada emas hijau, yakni kopi Lintong yang tidak ada habisnya. Yang satu dieksploitasi kalau kopi Lintong harus dieksplorasi.Menyikapi hal itu, Koperasi Kopi Lintong harus pintar memanfaatkannya. Di sini sudah datang penambangnya perusahaan besar," ujar Surip.



Head of Customer Development LDC Company, Guillaume Zbinden, mengatakan, perilaku konsumen atau pembeli kopi dunia kerap berubah-ubah. Para penikmat kopi dunia ingin menghargai para petani kopi dengan pemberian harga premium.


"Maka itu perlu informasi yang benar siapa petaninya, bagaimana kopinya diurus, apakah sudah menerapkan prinsip bertanam yang benar atau tidak. Maka itu kerjavsama ini sangat penting dan dibutuhkan untuk memenuhi kejelasan informasi tentang kopi yang dicicipi. Metode bertanam kopi yang teratur secara berkelanjutan nantinya akan disertifikasi hingga organik certificate. Itulah maksud kehadiran kami saat ini," ujarnya.


Sementara itu, Ketua Koperasi Kopi Lintong, Isner Manalu, mengatakan, meski koperasi yang dirintisnya masih berusia kurang lebih 8 bulan, namun sudah langsung berjodoh dengan perusahaan besar.


Adapun Kerjasama yang dibangun adalah sifatnya membina para petani Kopi, menyumbang pupuk organik, alat pemangkas sampai di fungsi pembelian kopi dengan harga yang lebih baik, sehingga kualitas kopi organik hingga ke level tertinggi mutu kopi.


"Ini adalah kabar suka cita untuk masyarakat Humbahas di hari Natal. Kali ini juga lahir pengharapan yang baru bagi Humbahas, khususnya petani kopi di 6 kecamatan. Atas kerja sama yg ditandatangani menjadi langkah konkrit mewujudkan harapan yang lebih pasti. Kalau kerja sama ini kita laksanakan dengan usaha keras kita pasti bisa. Harapan akan menjadi nyata dan dapat saling menguntungkan," imbuh eks Manager Volkopi itu.


Isner menjelaskan, dalam kerja sama secara bertahap akan membina 600 petani yang terseleksi sesuai standar yang ditentukan. Selanjutnya yang terseleksi akan menjadi anggota koperasi untuk dilatih sampai mencapai sertifikat berlevel Rain Forest Aliance (RFA), Fair Trade hingga level tertinggi Organic -EU.


"Dengan demikian, akan tercapai harapan untuk memenuhi kebutuhan penikmat kopi di dunia. Sumber kopi harus jelas, petani kopi menerapkan kaidah-kaidah perlindungan planet, yang menguntungkan bagi manusia,"tutupnya.(BG/HH)


TRENDINGMore