![]() | |
Kadis Pariwisata Dan Kebudayaan Simalungun, Muhammad Fikri F Damanik |
SIMALUNGUN-BERITAGAMBAR :
Sepanjang tahun 2022, Dinas Kebudayaan, Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraft) Simalungun mencatat data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan nusantara mencapai 2.032.788. Bukit Indah Simarjarunjung (BIS), yang terletak di Kecamatan Dolok Pardamean merupakan kunjungan wisman terbanyak.
Hal itu disampaikan Kadis Pariwisata Dan Kebudayaan Simalungun, Muhammad Fikri F Damanik, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Disparbudekraft, Lasmaria Situmorang, Minggu (11/6).
“Sepanjang tahun 2022, tercatat sejumlah 20.254 kunjungan wisman ke BIS,”ujarnya.
Untuk kunjungan wisman ke daerah di seputaran Danau Toba, yang merupakan salah satu lokasi wisata super prioritas, mencakup Parapat, Tigaras, Haranggaol, Sidamanik, dan Panei berjumlah 4.060. Namun untuk wisatawan nusantara, mencapai 1.102.567 kunjungan.
Lokasi wisata di Kabupaten Simalungun paling jarang dikunjungi sepanjang tahun 2022 adalah Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Putih Tinggi Raja, yang terletak di Kecamatan Silou Kahean, dengan 696 kunjungan wisatawan nusantara dan tidak ada kunjungan dari mancanegara.
Terpisah, saat dijumpai beberapa hari lalu, Kepala Dinas (Kadis) Disbudparekraft Kabupaten Simalungun, Fikri Fanani Damanik mengatakan, daerah Kawah Putih menjadi pilihan untuk pasangan yang mengabadikan momen prewedding.
“Sebenarnya kalau dibilang sepi tidak juga, karena banyak pasangan-pasangan yang mau menikah, memilih TWA Kawah Putih Tinggi Raja untuk lokasi foto prewedding,” terang Fikri.
Dikatakan Fikri, saat ini ada 3 faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke TWA Kawah Putih Tinggi Raja.
“Ini menjadi koreksi untuk kami sendiri lah, mulai dari masalah akses jalan, lalu kawasan itu kan masih dalam kawasan hutan. Jadi kita gak bisa pegang dan kelola secara maksimal, dan masih ada pungutan-pungutan yang gak jelas di sana,” kata Fikri
Fikri mengaku, pihak dari Disbudparekraft sudah merencanakan untuk pembenahan TWA Kawah Putih Tinggi Raja. Namun yang menjadi prioritas saat ini adalah identifikasi lokasi.
“Kalau rencana pasti ada, tapi yang menjadi PR (pekerjaan rumah,red) kita saat ini adalah identifikasi lokasi dulu. Yang 3 itu masih hasil identifikasi sederhana. Kan kita harus memikirkan apa yang mau diperbaiki lagi di sana. Seperti lokasi mandi di mana, dan tingkat resikonya gimana,” terang Fikri.
Fikri menambahkan, ada sebanyak 161 daerah wisata di Simalungun.
“Kita perbaiki satu-satu lah, kan lokasi wisata kita banyak,” tutup Fikri.(BG/SMG)